Indeks berita terkini dan terbaru hari ini
Baca :  Alami Cacat Lahir, Anak Laki-laki Ini Punya Dua Penis yang Berfungsi Sempurna!

37+ Mockup Psd File Background

0

Cariberita.co.id – Beberapa waktu belakangan, penggunaan air minum galon guna ulang menghadirkan pendapat pro dan kontra, terutama seputar risiko kesehatan. Selain itu, beberapa lembaga ada yang mengutip hasil studi Cohort di Korea Selatan (Journal of Korean Medical Science) 2021, yang menyebutkan adanya korelasi  dengan peningkatan infertilitas pada kelompok tinggi paparan Bisphenol A (BPA) dengan odds ratio atau rasio paparan penyakit mencapai 4,25 kali.

Namun Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin pernah menegaskan, air kemasan galon guna ulang aman digunakan, baik oleh anak-anak maupun ibu hamil. Menurutnya, isu-isu seputar bahaya penggunaan air kemasan air guna ulang yang dihembuskan pihak-pihak tertentu adalah hoaks.
 
Hal senada juga disampaikan Kepala Badan Kependudukan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Pusat, Dr (HC) dr. Hasto Wardoyo, SpOG.

Dia mengatakan, perlu penelitian antar center untuk benar-benar membuktikan bahwa air kemasan galon guna ulang bisa menyebabkan infertilitas atau gangguan kesuburan pada sistem reproduksi pria dan wanita. Menurutnya, kalau baru info awal dan belum berbasis bukti yang level of evidence-nya kuat, maka perlu berhati-hati untuk menyampaikannya ke publik.
 
“Itu masih butuh riset multi center saya kira agar menjadi bukti yang kuat,” ujar Hasto Wardoyo, Minggu (6/2/2022).
 
Dia mengatakan, informasi-informasi yang didapat juga perlu mempertimbangkan pusat pendidikan di UGM, Unair, UI, termasuk penelitian di Singapura, Amerika Serikat, dan di negara-negara lain.

“Setelah itu, baru hasilnya dipadukan dan dilihat seperti apa kesimpulannya. Kalau baru info awal dan belum berbasis bukti yang level of evidence-nya kuat, itu harus hati-hati,” tambahnya.
  
Air minum galon guna ulang sudah mulai diedarkan pada tahun 1984. Artinya, jika benar air galon guna ulang bisa menyebabkan infertilitas, seharusnya tidak terjadi penambahan jumlah penduduk  di Indonesia tapi justru turun. Pada masa pandemi Covid-19 yang masih berlangsung sampai saat ini, angka kelahiran justru semakin meningkat. Hal ini juga menjadi sorotan BKKBN.

Baca :  Bisa Mengancam Nyawa! Ini Langkah Pertolongan Pertama Kulit Melepuh Karena SJS

Baca Juga:
Kepala BKKBN: Belum Ada Riset Terpadu yang Kaitkan BPA di Galon Kemasan dengan Infertilitas

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) yang disusun dari Sensus Penduduk 2020, jumlah penduduk Indonesia bahkan mengalami peningkatan cukup siginifikan dalam 10 tahun terakhir.

Menurut data BKKBN, angka kelahiran nasional pada Januari 2021 meningkat sekitar tiga ratus ribu. Menurut Hasto, penyebabnya adalah karena terganggunya layanan penyediaan kontrasepsi dan konsultasi Keluarga Berencana selama wabah Covid-19.

“Penggunaan kontrasepsilah yang bisa mengurangi jumlah kelahiran di Indonesia dan bukan karena mengkonsumsi air minum galon guna ulang,” tambah Hasto.

Sebagai perbandingan, saat ini pemerintah Korea Selatan sedang berjuang keras menghadapi penyusutan populasinya. Pertumbuhan angka kelahiran yang rendah di Korsel ini sama sekali tidak ada kaitannya dengan air minum galon guna ulang yang mereka konsumsi.

Baca Juga:
Galon Kemasan yang Digunakan Berulang-ulang Disebut Berbahaya, Menkes: Hoaks

Leave A Reply

Your email address will not be published.