Indeks berita terkini dan terbaru hari ini
Baca :  Shin berharap skuad Garuda ikuti instruksinya jelang lawan Palestina

37+ Mockup Psd File Background

0

Jakarta (ANTARA) – Pelatih-pelatih seperti Erik ten Hag selalu bernafsu memburu trofi karena ini menjadi petunjuk mengenai sampai level mana kemajuan sebuah tim.

Yang lebih penting lagi adalah trofi melecut kepercayaan diri seluruh anggota tim bahwa mereka bisa mencapai level puncak.

Kepercayaan diri seperti itu sangat penting bagi tim raksasa yang lama tak lagi meraih apa-apa seperti dirasakan Manchester United selama enam tahun terakhir.

Trofi, sekalipun hanya Carabao Cup atau Piala Liga Inggris, menjadi percikan yang memantik api besar merengkuh trofi-trofi lainnya yang juga berarti tentang kemenangan, rekor dan level.

Itu suasana yang kini menyelimuti Manchester United. Kutukan sudah terlepas dari mereka. Rintangan sudah disingkirkan.

Dalam konteks Manchester United, kutukan itu hilang karena pengaruh seorang pelatih yang juga jelas berkualitas pemimpin keras hati yang menguatkan hati seluruh anggota tim. Dalam beberapa hal Ten Hag adalah Alex Ferguson jilid dua untuk Setan Merah.

Sebenarnya dunia sepak bola tak perlu heran dengan pencapaian ten Hag bersama United saat ini.

Dia selalu membuat revolusi di tempat dia bekerja sebelum di Old Trafford, baik itu di Utrecht maupun Ajax Amsterdam. Kiprahnya saat mengasuh tim kedua Bayern Muenchen sebelum menangani Utrecht pun terbilang bagus.

Dia sukses menjadikan Ajax menjadi kembali salah satu raksasa Eropa walau nilai klub ini hanya satu per 12 nilai Manchester United yang kini ditanganinya.

Nilai pasar Ajax “hanya” 364,3 juta euro, sebaliknya Manchester United bernilai 4,6 miliar euro, bahkan keluarga Glazer yang saat ini memiliki klub ini menaksir angka 6 miliar euro.

Dia sukses memoles pemain-pemain muda yang sebelumnya tak dikenal dunia menjadi pemain-pemain adalah yang lalu menjadi tulang punggung tim-tim besar Eropa, dari Barcelona sampai Juventus, dari Prancis sampai Inggris.

Baca :  Persis Solo siapkan 30 pemain laga persahabatan lawan Persebaya

Jika dia berhasil menciptakan etos juara dan mengubah pemain-pemain biasa menjadi luar biasa yang bahkan dari klub yang nilai pasarnya lebih rendah, mengapa dia tak bisa melakukannya kepada klub sekaya raya Setan Merah yang mampu membeli pemain-pemain paling mahal sekalipun?

Baca juga: Erik ten Hag yakin Manchester United akan akhiri puasa gelar

Baca juga: Manchester United juara Carabao Cup musim 2022/23

Selanjutnya: Manajer yang berani

COPYRIGHT © ANTARA 2023

Leave A Reply

Your email address will not be published.