Indeks berita terkini dan terbaru hari ini
Baca :  Mudah Beser dan Pipis saat Sujud Salat? Waspada Penyakit Ini

37+ Mockup Psd File Background

0

Cariberita.co.id – Masalah tulang belakang mungkin tidak membahayakan nyawa, tapi ini bisa mengurangi kualitas hidup Anda karena rasa nyeri yang tidak berkesudahan.

Oleh karena itu Spesialis bedah ortopedi dan konsultan tulang belakang dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) dr. Didik Librianto, Sp.OT (K) mengingatkan pentingnya posisi duduk yang ergonomis saat bekerja dan sekolah agar tak terjadi masalah tulang belakang.

“Posisi ergonomis adalah posisi yang sangat penting untuk tulang belakang kita, yaitu harus efektif, nyaman, aman, dan efisien sehingga tidak menimbulkan keluhan-keluhan yang bisa memberatkan kita,” ujar Didik yang kini berpraktik di RS Pondok Indah.

Posisi ergonomis saat bekerja, jelas Didik, adalah saat pandangan mata searah dan sejajar dengan layar komputer atau laptop sehingga Anda tidak terlalu menunduk ataupun menengadah.

Baca Juga:
Jalani Rontgen Tulang Belakang dan Fisioterapi, DJ Katty Butterfly Konsumsi Obat Eperisone dan Sincronik, Ada Apa?

Ilustrasi tulang belakang. (Pixabay)
Ilustrasi tulang belakang. (Pixabay)

Adapun hal pertama yang harus dilakukan adalah mengatur kursi sebelum melakukan pengaturan yang lain. Gunakan sandaran punggung yang pas dengan lekukan bawah punggung, posisikan paha sejajar lantai, gunakan sandaran tangan di bawah, dan pastikan kaki berpijak dengan nyaman di lantai atau sandaran kaki.

Pastikan pula lengan di samping badan, tidak terangkat ataupun terbuka. Sudut lengan atau siku sekitar 90 derajat. Keyboard harus memiliki penyangga lengan atau pergelangan tangan yang tingginya sama dengan space bar.

Meletakkan mouse setinggi keyboard juga tidak kalah penting agar mudah dijangkau. Jaga lengan tetap lurus ketika menggunakannya.

Untuk monitor, pastikan jarak dengan tubuh sejauh panjang lengan atau tidak kurang dari 50 sentimeter. Layar harus tegak lurus dengan jendela atau sumber cahaya untuk mengurangi silau. Untuk pengguna lensa bifokal, letakkan monitor dengan posisi yang lebih rendah.

Baca :  Bahaya Banget! Dokter Sebut Bayi Baru Lahir Bisa Alami Hipertensi Paru, Apa Saja Gejalanya?

“Bila kita telah melakukan meeting misalnya, kira-kira satu jam atau satu jam setengah, ada baiknya kita melakukan peregangan,” imbuh Didik.

Baca Juga:
Badan Regulator Obat Eropa: Masalah Radang Tulang Belakang Menjadi Efek Samping Lain dari Vaksin AstraZeneca

Dia melanjutkan, bahwa selain melakukan peregangan, sempatkan juga untuk tidak melihat gawai di sela-sela waktu istirahat tersebut.

Leave A Reply

Your email address will not be published.