Indeks berita terkini dan terbaru hari ini
Baca :  Virus Corona Omicron Dapat Bertahan di Pemukaan Selama 8 Hari, Apakah Hand Sanitizer Masih Efektif?

37+ Mockup Psd File Background

0

Cariberita.co.id – Skoliosis menjadi salah satu permasalahan yang kerap dialami sebagian masyarakat. Penyakit satu ini ditandai dengan bengkok atau miringnya tulang belakang seseorang.

Hal tersebut membuat postur tubuh seseorang terlihat kurang baik. Bahkan, jika dibiarkan cukup parah, skoliosis juga bisa menyebabkan berbagai masalah lainnya termasuk masalah pernapasan.

Rupanya, penyakit satu ini paling banyak dialami oleh remaja. Dokter Spesialis Tulang Belakang RS Premier Bintaro, dr. Omar Luthfi, Sp. OT (K) Spine mengungkapkan, berdasarkan penderita skoliosis terbanyak yaitu tipe adolescence sekitar 90 persen dan terjadi pada remaja usia 11-18 tahun.

Sementara, untuk kondisi lainnya seperti infantile (1 persen) terjadi pada bayi usia 0-3 tahun. Ada juga jenis juvenile (3 persen) terjadi pada anak-anak usia 4-10 tahun. Sementara untuk dewasa yaitu sekitar 6 persen.

Baca Juga:
Orang Tua Harus Tahu Gejala Kanker Tulang Pada Anak

Ilustrasi perempuan kena skoliosis [shutterstock]
Ilustrasi perempuan kena skoliosis [shutterstock]

Tidak hanya remaja, skoliosis juga lebih banyak menyerang pada wanita. Bahkan, perbandingan antara penderita skoliosis perempuan dan laki-laku yaitu 10 banding 1.

“Skoliosis ini biasanya menyerang pada remaja usia 11 sampai 18 tahunan. Selain itu, lebih banyak kasusnya pada wanita dibandingkan laki-laki,” ucap dr. Omar dalam Media Gathering RS Premier Bintaro, Kamis (6//4/2023).

Penyebab

Untuk penyebab skoliosis, dr. Omar menjelaskan, sekitar 80 persen kasus yaitu idiopatik. Artinya, hingga saat ini belum diketahui penyebab pastinya. Namun, ada juga penderita yang alami skoliosis sejak lahir, proses penuaan, hingga gangguan sistem saraf dan otot.

Ada juga jenis skoliosis non struktural. Kondisi ini biasanya terjadi karena postur atau kebiasaan yang dilakukan. Selain itu, otot yang tegang dan panjang tungkai berbeda juga mendorong seseorang alami skoliosis.

Baca :  Benarkah Musik Metal Baik Untuk Kesehatan Mental? Begini Penjelasannya

Baca Juga:
Dokter Spesialis Soroti Cara Ibu Ida Dayak Obati Pasien, Malah Sebabkan Saraf Rusak?

Gejala

Penting untuk diketahui, skoliosis ini juga terkadang sulit terlihat. Apalagi, dengan seseorang yang memiliki tubuh besar. Maka skoliosis yang dialaminya itu tidak dapat terlihat. Namun, ada beberapa tanda fisik yang mungkin menandakan seseorang alami skoliosis di antaranya:

  • Tubuh tampak asimetris atau miring ke satu sisi jika diperhatikan.
  • Bahu terlihat tinggi sebelah.
  • Panggul tampak tinggi sebelah.
  • Tulang belikat terlihat lebih menonjol pada satu sisi.
  • Jarak pinggang tidak sama dengan sisi sebelahnya.

Untuk mengetahui lebih pastinya, dr.Omar menyarankan agar adanya screening skoliosis yang dilakukan sejak anak-anak. Hal ini akan dapat membantu penanganan skoliosis lebih cepat atau sejak dini.

Leave A Reply

Your email address will not be published.