Indeks berita terkini dan terbaru hari ini
Baca :  Duh! Varian Omicron Sudah Menginfeksi Kota Wuhan di China

37+ Mockup Psd File Background

0

Cariberita.co.id – Varian Omicron diakui bisa menyebabkan kasus Covid-19 melonjak drastis. Terbukti dengan cepatnya Indonesia masuk ke gelombang ketiga pandemi saat ini.

Tapi banyak juga yang berpendapat, varian Omicron akan membuat pandemi mereda dengan cepat, benarkah?

“Iya, kalau lihat turunnya kemungkinan lebih cepat, kan Amerika pernah kena berapa tuh dalam seminggu 4,5 juta lebih kasus, sekarang 3 juta kurang. Jadi memang turunnya bisa lebih cepat,” ujar Ketua Satgas Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Prof. Zubairi Djoerban saat dihubungi suara.com, Selasa (1/2/2022).

Meski dinilai kabar baik, tapi Prof. Zubairi juga mengingatkan adanya kematian 13 ribu orang di Amerika Serikat, dalam waktu 7 hari selama gelombanag pandemi varian Omicron tersebut.

Baca Juga:
Bersiap Hadapi Gelombang Ketiga Covid-19, Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar: Semua RS Siaga

Ilustrasi Virus Corona Varian Omicron (Envato)
Ilustrasi Virus Corona Varian Omicron (Envato)

“Itu yang kita harapkan (gelombang cepat turun), Tapi hati-hati Amerika itu pernah meninggalnya 13 ribu dalam 7 hari,” jelas Prof. Zubairi.

Selain itu varian Omicron yang dinilai lebih ringan dibanding varian Delta. Apalagi semakin banyak orang sudah divaksinasi, membuat orang yang terinfeksi cenderung tanpa gejala (OTG) atau hanya gejala ringan.

“Harus ditekankan Omicron memang tidak seberat Delta, tetapi Omicron tetap berbahaya dan spektrum penyakitnya lebih banyak yang OTG, tapi yang berat ada yang meninggal ada,” ungkap Prof. Zubairi.

Sehingga Profesor Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) itu menekankan, untuk tetap menjalani prosedur isolasi mandiri hingga menjalani tes untuk memastikan infeksi, sebagai upaya tracing terus berjalan di tengah masyarakat.

“Tes itu penting, kewajiban pemerintah melakukan tes,” tutup Prof. Zubairi.

Baca Juga:
Masa Karantina Warga Kontak Erat Pasien COVID-19 Dipotong Jadi 7 Hari

Baca :  Tren Penderita Penyakit Jantung di Indonesia Meningkat, Begini Cara Edukasi Masyarakat

Leave A Reply

Your email address will not be published.