Indeks berita terkini dan terbaru hari ini
Baca :  Update Covid-19 Global: Tekan Angka Infeksi, Selandia Baru Terus Perketat Kedatangan Internasional

37+ Mockup Psd File Background

0

Cariberita.co.id – Sejak awal pandemi Covid-19 terjadi, infeksi virus corona SARS Cov-2 tak kenal usia. Namun, temuan di Amerika Serikat, varian yang lebih cepat menular juga meningkatkan prevalensi infeksi pada usia anak. 

Para ilmuwan masih berusaha mencari tahu penyebab gejala lebih banyak menyebabkan tingkat rawat inap pada anak-anak. Di Amerika Serikat, pasien Covid-19 anak-anak menyumbang sekitar 5 persen dari total rawat inap. Jumlah itu naik empat kali lipat daripada gelombang virus corona sebelumnya.

Kepala divisi penyakit menular pediatrik di University of Utah Andrew Pavia mengatakan, banyak mutasi menimbulkan gejala berbeda dan mungkin sedikit lebih serius terhadap anak-anak daripada populasi orang dewasa. 

Pavia menjelaskan bahwa lebih cepat menginfeksi sel di saluran napas bagian atas. Sedangkan infeksi di paru-paru tidak terlalu menyebabkan banyak kerusakan, sehingga gejala yang ditimbulkan juga tidak terlalu parah.

Baca Juga:
Dua Warga Kota Bekasi Positif Omicron, Dinkes: Sudah Sembuh

ilustrasi anak demam. (Freepik/@prostooleh)
ilustrasi anak demam. (Freepik/@prostooleh)

Tetapi, bagi anak-anak, infeksi virus corona di bagian saluran napas atas juga sama berbahayanya.

“Anak-anak memiliki saluran hidung yang relatif kecil dan dapat dengan mudah tersumbatm. Sehingga infeksi saluran pernapasan atas pada anak terkadang memerlukan perhatian ekstra dibandingkan dengan infeksi pada orang dewasa,”  jelas kepala divisi penyakit menular pediatrik di Children’s National Hospital di Washington DC, Roberta DeBiasi, dikutip dari Nature.

Peradangan saluran napas bagian atas juga menyebabkan anak mengalami batuk ‘menggonggong’ yang khas. Kondisi itu memperkuat teori bahwa varian kemungkinan menginfeksi anak-anak dengan cara yang berbeda dari orang dewasa.

Bahkan jika anak-anak umumnya sembuh dari infeksi Covid-19 , dokter masih khawatir potensi long covid yang gejalanya bisa bertahan selama berbulan-bulan. Atau pun kondisi langka namun serius yang disebut sistem inflamasi multisistem pada anak-anak (MIS-C). 

Baca :  3 Saran Pakar Penyakit Menular untuk Pasien Covid-19 yang Lakukan Isolasi Mandiri di Rumah

Spesialis kesehatan wanita dan anak-anak di King’s College London Michael Absoud mengatakan, gejala MIS-C biasanya berkembang dua hingga empat minggu setelah infeksi Covid-19 terdiagnosis.

Baca Juga:
Polresta Tangerang Tangkap 7 Predator Anak, Salah Satunya Guru Ngaji Privat

“Kami akan mulai melihat sinyal (untuk MIS-C) sekarang, dan kami belum melihatnya. Tapi, tidak berarti kita bebas, karena penyakitnya bisa memakan waktu lebih lama untuk berkembang,” ujarnya.

Leave A Reply

Your email address will not be published.