Indeks berita terkini dan terbaru hari ini
Baca :  Update Covid-19 Dunia Hari Ini: Infeksi Deltacron Nyata, Peneliti Temukan Kasus Baru di AS dan Eropa

37+ Mockup Psd File Background

0

Cariberita.co.id – Hilangnya indera penciuman dan perasa adalah salah satu gejala virus corona Covid-19 untuk varian pertama hingga Delta.

Kini, gejala tersebut jarang dialami ketika varian Omicron mulai muncul di mana-mana.

Hilangnya indera penciuman atau anosmia ini umumnya hanya bertahan sementara dan penderita akan pulih beberapa minggu atau bulan setelah infeksi Covid-19.

Mengapa Covid-19 menyebabkan hilangnya anosmia?

Baca Juga:
Ulasan Film China ‘Ode to the Spring’, Tentang Pandemi Covid-19 yang Tayang Awal April

Sebuah tim peneliti dari Italia telah menemukan bahwa hilangnya rasa dan bau bertepatan dengan adanya lonjakan interleukin 6 dalam darah.

Interleukin 6 merupakan molekul sinyal peradangan. Mengukur kadar interleukin 6 yang bersirkulasi dalam darah penting untuk mengidentifikasi perkembangan penyakit pada pasien Covid-19, lapor Times of India.

Hilangnya indra penciuman salah satu gejala umum virus corona Covid-19 sejak awal pandemi. Secara medis, hilangnya indra penciuman akibat virus corona ini disebut anosmia.
Hilangnya indra penciuman salah satu gejala umum virus corona Covid-19 sejak awal pandemi. Secara medis, hilangnya indra penciuman akibat virus corona ini disebut anosmia.

Studi juga menemukan bahwa dua gen, ACE2 dan TMPRSS2, yang penting bagi virus corona memasuki sel manusia juga diekspresikan oleh sel-sel epitel penciuman.

Epitel penciuman bertanggung jawab untuk mendeteksi bau. Adanya kedua gen tersebut membuat epitel penciuman rentan terhadap infeksi.

Jadi, peneliti menilai anosmia terjadi karena hilangnya fungsi sel-sel pendukung di epitel penciuman setelah serangan virus corona.

Baca Juga:
Sebanyak 429 Tenaga Kesehatan di Kulon Progo Terserang COVID-19

Cara mengetahui indera penciuman telah kembali

Sebenarnya, tidak ada tes khusus untuk mendeteksi apakah kembalinya kemampuan indera penciuman. Umumnya pasien hanya dapat mencoba berlatih sendiri untuk mencium bau dari benda di sekitarnya.

Namun, para ahli mengatakan bahwa berlatih mengendus produk aromatik akan membantu membangkitkan indera penciuman.

Baca :  Angka Kanker Paru-Paru di Indonesia Masih Tinggi, Paling Banyak Terjadi Pada Usia Muda?
Leave A Reply

Your email address will not be published.