Indeks berita terkini dan terbaru hari ini
Baca :  Tak Cuma Kemenkes, Rencana Pelabelan BPA BPOM DInilai Harus Didukung Semua Pihak

37+ Mockup Psd File Background

0

Cariberita.co.id – Baru-baru ini muncul informasi mengenai suspek gagal ginjal akut pada anak di Jawa Barat dan Maluku. Menanggapi hal tersebut Menteri Kesehatan RI, Budi Gunadi Sadikin mengatakan, saat ini terdapat dua kasus yang masih menjadi suspek.

Untuk konfirmasi atau tidaknya juga masih menunggu hasil pemeriksaan lebih lanjut terhadap dua suspek tersebut. Budi menuturkan, untuk indikasi dua suspek tersebut yaitu adanya infeksi biasa dan bukan gagal ginjal akut.

“Itu ada dua, sekarang sedang di cek, apakah itu gagal ginjal atau enggak. Indikasi sementara, sepertinya infeksi bisa karena campak,” jelas Budi saat diwawancarai saat acara Penandatangan Nota Kesepahaman Antara Kementerian Kesehatan RI dengan PT Astrazeneca Indonesia, Senin (20/2/2023).

Budi mengatakan, alasan kuat mengapa dua suspek tersebut dinilai hanya infeksi karena sejauh ini belum ada penanganan dari fomepizole. Kedua suspek tersebut saat ini hanya diberi obat-obatan anti infeksi. Namun, rupanya hal tersebut bekerja pada pasien.

Baca Juga:
Kemenkes Keluarkan Edaran Baru Soal Kasus Gagal Ginjal Akut, Minta Dinkes Pantau Penggunaan Obat Sirup

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin. (Fajar/Cariberita.co.id)
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin. (Fajar/Cariberita.co.id)

Kondisi ini berbanding terbalik jika dua suspek tersebut mengalami gagal ginjal akut. Pasalnya, jika dua suspek itu mengalami gagal ginjal akut, dengan memberikan obat anti infeksi sendiri pasti tidak akan mempan dan butuh terapi fomepizole untuk- menyembuhkannya.

“Karena yang gagal ginjal itu, misalnya gini kalau dia dikasih obat-obatan biasanya dia tidak bereaksi. Sekarang ini dikasih obat-obatan anti infeksi, enggak dikasih fomepizole. Nah ini dikasih obat obatan anti infeksi langsung turun,” sambung Budi.

Oleh sebab itu, Budi mengungkapkan, dari pihak RSCM sejauh ini melihat kemungkinan dua suspek tersebut hanya mengalami infeksi biasa dan bukan gagal ginjal akut.

Baca :  Kemenkes Punya Kabar Baik Lagi Terkait Penanganan Covid-19 di Indonesia, Sini Merapat!

“Jadi kemungkinan temen-temen RSCM itu masih lihat ini sepertinya bukan GGA,” ujar.

Meski demikian, untuk lebih memastikan apakah dua suspek tersebut benar alami gagal akut atau tidak, itu masih membutuhkan pemeriksaan lab. Budi menjelaskan, dengan pemeriksaan lab, itu akan jelas karena diperiksa secara menyeluruh, baik dari darah, plasma, hingga obat yang pernah dikonsumsinya.

Baca Juga:
13 Juta Kematian Akibat Penyakit Kanker

“Keduanya kita tunggu juga data labnya. Karena labnya kita menunggu data darah, plasma, dan data obat-obatannya,” pungkas Budi.

Leave A Reply

Your email address will not be published.