Indeks berita terkini dan terbaru hari ini
Baca :  Menkes Budi Gunadi: 69 Persen Korban Meninggal karena COVID-19 Belum Vaksinasi

37+ Mockup Psd File Background

0

Cariberita.co.id – Dua rumah sakit di kota barat daya Jepang melakukan sebuah riset dengan tujuan menunjukkan tanda peningkatan antibodi setelah vaksin Covid-19 kedua.

Dalam riset ini, mereka menemukan bahwa demam setelah vaksinasi Covid-19 dosis kedua membuktikan adaya peningkatan antibodi yang lebih tinggi.

“Semakin tinggi demam, semakin efektif vaksinasi,” jelas peneliti, dilansir laman Mainichi.

Rumah Sakit Universitas Kyushu dan Rumah Sakit Kota Fukuoka mengatakan antibodi cenderung mengikuti pola yang sama pada orang yang mendapatkan suntikan booster.

Baca Juga:
Tubuh Tiba-Tiba Demam? Ketahui Penyebab dan Kapan Waktu yang Tepat untuk Periksa ke Dokter

Penelitian yang dilakukan pada Mei dan Juni 2021 ini mengukur tingkat antibodi 335 perawat dan staf administrasi yang bekerja di Rumah Sakit Kota Fukuoka setelah vaksinasi Pfizer kedua mereka.

Ilustrasi demam. (Shutterstock)
Ilustrasi demam. (Shutterstock)

Peneliti melihat tingkat antibodi tinggi pada orang yang mengalami demam.

Orang yang mengalami demam 38 derajat Celcius atau lebih tinggi memiliki 1,8 kali antibodi dibanding yang tetap di bawah 37 derajat Celcius.

Sementara itu, efek samping lain seperti nyeri sendi dan sakit kepala tidak terkait dengan tingkat antibodi.

Studi ini juga menemukan bahwa penggunaan analgesik dan antiperik untuk mengobati efek samping tidak mengurangi tingkat antibodi.

Baca Juga:
Demam Berdarah Mengintai Solo Termasuk Serang Cucu Presiden Jokowi, Petugas hingga Relawan Lakukan Fogging

“Tidak peduli efek samping yang berkembang, efek samping dapat diobati dengan analgesik dan antipiretik, yang tidak akan membahayakan kemanjuran vaksin,” jelas penulis studi Yong Chong dari Fakultas Kedokteran Universitas Kyushu.

Baca :  Menkes Budi Gunadi: 69 Persen Korban Meninggal karena COVID-19 Belum Vaksinasi
Leave A Reply

Your email address will not be published.