Indeks berita terkini dan terbaru hari ini
Baca :  Oppo A98 5G Mulai Dijual, Harganya Rp 4 Jutaan dan Ini Spesifikasinya

37+ Mockup Psd File Background

0

Cariberita.co.id – Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Dwikorita Karnawati menyampaikan untuk memperkuat sistem peringatan dini gempa bumi dan tsunami, BMKG menambah jumlah Warning Receiver System (WRS) New Generation di seluruh pelosok Tanah Air.

Dwikorita mengatakan BMKG terus menambah jumlah sensor pendeteksi gempa bumi atau seismograf di seluruh wilayah Indonesia untuk meningkatkan kecepatan dan keakuratan informasi.

“Hingga saat ini ada 428 sensor yang telah terpasang di seluruh penjuru Indonesia. Jumlahnya akan terus bertambah untuk merapatkan jaringan guna meningkatkan performa kecepatan dan keakuratan informasi dan peringatan dini tsunami yang dikeluarkan BMKG,” ujarnya dalam keterangan tertulis di Jakarta, Rabu (9/3/2022).

Senada dengan Dwikorita Kepala Pusat Seismologi Teknik BMKG, Rahmat Triyono mengatakan dengan sensor gempa yang dimiliki BMKG saat ini, kemampuan deteksibilitas semakin tinggi.

Baca Juga:
Kembangkan Pemodelan Tsunami Merah Putih, Kepala BMKG: Prediksi Nantinya Jauh Lebih Tajam

Menurut dia, jika dulu gempa bermagnitudo di bawah 4 samar terdeteksi, sekarang gempa di bawah magnitudo 4 bisa dengan mudah terdeteksi.

Namun demikian, katanya, kerapatan sensor dan fasilitas pendeteksi kegempaan masih perlu ditambah mengingat panjangnya garis pantai Indonesia yang rawan kegempaan dan tsunami.

“Saat ini gempa-gempa mikro bisa terdeteksi. Ini penting, dengan deteksibilitas yang kuat, dapat dipetakan sumber-sumber gempa baru yang selama ini tidak diketahui. Muaranya, tetap pada upaya mitigasi yang lebih komprehensif guna mengurangi risiko yang ditimbulkan gempa bumi,” ujar dia.

Sementara itu, Pelaksana tugas Kepala Pusat Riset Teknologi Hidrodinamika BRIN, Widjo Kongko mengatakan bahwa BRIN ingin berkolaborasi dengan BMKG untuk bersama-sama membangun satu sistem pemodelan tsunami guna mendukung program Indonesia Tsunami Early Warning System atau InaTEWS.

Baca :  BMKG Akui Masih Banyak Titik Sesar Pemicu Gempa yang Belum Terpetakan

“Mulai tahun ini dan tahun depan optimistis bisa kita lakukan dan semoga dapat berjalan dengan baik,” kata Widjo. [Antara]

Baca Juga:
Peringatan Dini BMKG: Waspada Potensi Hujan Sedang-Lebat Disertai Angin Kencang di Jabodetabek

Leave A Reply

Your email address will not be published.