Indeks berita terkini dan terbaru hari ini
Baca :  Terpopuler Health: Kata Kemenkes Soal Turis Positif Covid-19 Keliling Malang, Penyebab Sakit Tenggorokan Selain Omicron

37+ Mockup Psd File Background

0

Cariberita.co.id – Bidan menjadi tenaga kesehatan yang strategis karena berada di tengah masyarakat dan berada di garda terdepan dalam pelayanan kesehatan. Namun dalam menjalankan tugasnya, sering kali bidan menghadapi berbagai kendala dalam menjangkau pasien.

Salah satu penyebabnya, seperti disampaikan Ketua Umum Ikatan Bidan Indonesia (IBI) Dr. Emi Nurjasmi, M.Kes., karena sebagian besar bidan di Indonesia berada di daerah terpencil. Di Indonesia sendiri, tercatat ada 5,5 juta ibu hamil dan 80 persen di antaranya dipantau oleh bidan.

Untuk memastikan peran bidan sebagai ujung tombak kesehatan masyarakat bisa berjalan mulus, diperlukan pemanfaatan teknologi yang mumpuni. Salah satunya melalui aplikasi Bidanku.

Aplikasi Bidanku. (Halodoc)
Aplikasi Bidanku. (Halodoc)

Menurut CEO & Co-Founder Halodoc, Jonathan Sudharta, aplikasi Bidanku telah dikembangkan sejak pertengahan 2021, dan hingga saat ini, aplikasi tersebut telah digunakan oleh para bidan di Sumatera, Jawa, Kalimantan, hingga Papua.

Baca Juga:
Bidan Viral Ini Bagikan Trik agar Punya Anak Sesuai Keinginan, hanya Tinggal Tidur Miring!

“Mengingat peran vital bidan dalam menjaga kesehatan keluarga, Halodoc menghadirkan solusi inovasi untuk mempermudah bidan menghadapi berbagai tantangan dalam memberikan pelayanan kesehatan bagi ibu dan anak,” tuturnya.

Chief of Product Officer Digital Transformation Office Kementerian Kesehatan RI Farzikha Indrabhaskara, mengakui bahwa tantangan terbesar dalam strategi transformasi digital di sektor kesehatan ialah pengumpulan data primer masyarakat.

Menurutnya, banyak daerah dengan sistem pendataan kelahiran bayi masih sangat lambat. Bahkan harus menunggu berbulan-bulan agar data bisa terekam di puskesmas.

“Padahal dari data-data ini kita bisa mengetahui risiko anak yang mengalami gizi buruk,” kata Farzikha dalam konferensi pers peluncuran aplikasi Bidanku dari Halodoc, Kamis (3/2/2022).

Ia menambahkan, teknologi juga mempermudah wujudkan target adanya akses personal health record bagi setiap individu. Pendataan status kesehatan itu dirasa perlu dilakukan bahkan sebelum bayi dilahirkan.

Baca :  Pemulihan Dunia Kerja, Satgas Covid-19 Tekankan Pentingnya Vaksinasi dan Protokol Kesehatan

Baca Juga:
Salut, Ayah Tukang Ojek dan Ibu Penjahit, Kedua Anaknya Jadi Orang Sukses

“Bahkan sebelum ibu hamil, sehingga mereka lebih paham dengan risiko, menentukan tindakan preventif. Harapannya, bayi bisa lahir dengan baik dan progres kesehatannya bisa terus dipantau,” ujarnya.

Leave A Reply

Your email address will not be published.