Indeks berita terkini dan terbaru hari ini
Baca :  Jangan Telat! Tukarkan Kode Redeem CODM 5 Mei 2022 Sekarang Juga

37+ Mockup Psd File Background

0

Cariberita.co.id – Jelang hari jadinya yang ke-52 tahun, PT Sharp Electronics Indonesia memulai pembangunan pabrik Air Conditioner (AC) sebagai “basis produksi & ekspor untuk negara-negara ASEAN”.

Pembangunan pabrik baru ini ditandai dengan peletakan batu pertama di area pabrik Sharp Indonesia di Karawang International Industrial City (KIIC), Karawang, Jawa Barat (24/2).

Menempati lahan seluas 3,5 ha, pabrik AC Sharp direncanakan akan mulai beroperasi pada awal 2023.

Pada tahun pertama pengoperasiannya, Sharp Indonesia menargetkan kapasitas produksi sekitar 900.000 unit per tahun yang akan ditingkatkan sebesar 150.000 unit untuk tahun berikutnya.

Baca Juga:
6 Tips Membuat Rumah Sejuk Tanpa AC, Jadi Tidak Boros

Nantinya, pabrik AC milik Sharp ini akan memproduksi Air Conditioner (AC) tipe inverter dan non-inverter dan akan membuka lapangan kerja.

Menteri Perindustrian Republik Indonesia, Agus Gumiwang Kartasasmita menyatakan, produk AC merupakan salah satu produk elektronika yang nilai impornya terbesar, yaitu 0,49 Miliar dolar AS pada 2021.

Groundbreaking pabrik AC Sharp Indonesia. [Sharp Indonesia]
Groundbreaking pabrik AC Sharp Indonesia. [Sharp Indonesia]

Terkait dengan hal ini, Kementerian Perindustrian mendorong program substitusi impor 35 pada akhir 2022.

Salah satu produk lima elektronika yang didorong untuk disubstitusi menggunakan produk lokal adalah produk AC.

Mengusung konsep ramah lingkungan, Sharp Indonesia akan memasang sistem pembangkit tenaga surya di atap pabrik, menggunakan daya yang dihasilkan untuk penerangan, jalur produksi, dan lain-lain.

Baca Juga:
SEID Incar Pasar Ponsel di bawah Rp 3 Juta di Indonesia dengan Sharp Aquos V6 Series

Semua itu untuk mengurangi beban lingkungan dengan mengadopsi struktur atap, yang memungkinkan penerangan dengan menggunakan cahaya alami dan mengeluarkan panas dalam ruangan.

Memiliki investasi sebesar 4 miliar yen atau Rp 582 miliar, Sharp Indonesia mematok penjualan 100.000 unit per bulan untuk pasar domestik dan pasar ekspor.

Baca :  Dell Perkenalkan Concept Nyx, Main Game Makin Nyaman dan Nggak Perlu Rebutan WiFi

“Indonesia adalah pasar yang sangat menjanjikan. Untuk memenuhi permintaan produk AC dengan harga yang kompetitif, kami memutuskan membangun pabrik di Indonesia,” ujar Shinji Teraoka selaku Presiden Direktur Sharp Indonesia dalam kata sambutannnya.

Melalui pabrik AC ini, ditambahkan, pihaknya optimitis dapat meningkatkan pangsa pasar sebesar 30 persen dan mempertahankan peringkat pertama pasar AC di Indonesia.

“Ke depannya, kami akan membangun sistem pasokan yang stabil tidak hanya di Indonesia tetapi juga di seluruh pasar ASEAN, dan juga akan memproduksi model AC dengan nilai tambah seperti fitur AIot,” jelasnya.

Konten lokal menjadi misi produsen dalam negeri Indonesia untuk lebih memilih menggunakan suku cadang lokal dan menargetkan 50 persen atau lebih.

Masih banyak komponen yang belum bisa diproduksi di dalam negeri, sehingga diharapkan pemerintah Indonesia dapat menarik perusahaan luar negeri.

Groundbreaking pabrik AC Sharp Indonesia. [Sharp Indonesia]
Groundbreaking pabrik AC Sharp Indonesia. [Sharp Indonesia]

“Kami ingin Pemerintah mempertimbangkan untuk memperkenalkan insentif tambahan untuk penanaman modal dalam negeri”, tutup Teraoka.

Leave A Reply

Your email address will not be published.