Indeks berita terkini dan terbaru hari ini
Baca :  Cara Mendeteksi Obesitas Tak Hanya dari Angka Timbangan

37+ Mockup Psd File Background

0

Cariberita.co.id – Penelitian dalam jurnal JAMA Pediatrics melaporkan, orang yang mengalami obesitas, memiliki kebiasaan merokok setiap hari atau memiliki diagnosis gangguan psikologis selama masa remaja, dapat menua lebih cepat dari rekan seusianya.

Para peneliti menganalisis data dari 910 peserta studi Dunedin di Selandia Baru.

Mereka melacak kesehatan dan perilaku penduduk Dunedin yang lahir antara April 1972 hingga Maret 1973. Kemudian mengikuti setiap orang sejak usia 3 hingga 45 tahun.

Penilaian di kemudian hari ditemukan, setidaknya satu kondisi kesehatan remaja dan ukuran hasil, termasuk laju penuaan, kecepatan gaya berjalan, usia otak, dan usia wajah. 

Baca Juga:
Beda Penumpukkan Lemak Obesitas Pada Laki-Laki dan Perempuan, Mana yang Lebih Mudah Lakukan Diet?

Analisis data dilakukan dari 11 Februari 2021 hingga 27 September 2021.

Asma, merokok, obesitas, dan gangguan psikologis rata-rata terjadi mulai usia 11, 13, dan 15 tahun. 

Menurut skor komposit faktor penuaan, dibandingkan dengan mereka yang tidak memiliki kondisi tersebut, remaja yang merokok setiap hari, mengalami obesitas atau memiliki diagnosis gangguan psikologis secara biologis, lebih tua pada usia paruh baya.

Itu tidak terjadi pada remaja dengan asma, yang dicatat oleh peneliti berbeda dengan proposal dari penelitian sebelumnya.

Mereka yang memiliki dua atau lebih penyakit penyerta secara biologis lebih tua daripada yang tidak memiliki kondisi kesehatan apa pun.

Baca Juga:
Sulit Berhenti Merokok? Ikuti 6 Cara yang Dijamin Manjur Ini

Analisis sekunder juga ditemukan bahwa mereka yang memiliki masalah kesehatan memiliki laju penuaan yang lebih cepat, usia otak yang lebih tua, dan usia wajah yang lebih tua daripada usia paruh baya dan berusia hampir tiga bulan lebih cepat setiap tahun dibandingkan dengan peserta yang tidak memiliki kondisi kesehatan tersebut. 

Baca :  Gawat, Wamenkes Dante Sebut Kasus Omicron Mulai Melonjak di Luar Pulau Jawa dan Bali

Kelompok itu juga berjalan 11,2 sentimeter per detik lebih lambat, memiliki usia otak yang lebih tua dua setengah tahun, dan memiliki usia wajah yang lebih tua hampir empat tahun dibandingkan mereka yang tidak.

Penulis studi mengukur laju penuaan dengan penilaian berulang indeks massa tubuh (BMI), rasio pinggang ke pinggul, tes darah, hormon untuk mengatur nafsu makan dan penyimpanan lemak, tekanan darah, kolesterol, kerusakan gigi, kebugaran kardiorespirasi, dan MRI otak.

Status asma dinilai dengan menggunakan wawancara standar peserta oleh spesialis paru. Status merokok dinilai menggunakan laporan sendiri dari hasil wawancara langsung.

Para peneliti juga menyimpulkan bahwa kondisi ini dapat diobati selama masa remaja untuk mengurangi risiko penuaan biologis lebih cepat di kemudian hari.

“Mengobati kondisi kesehatan anak yang dapat dimodifikasi ini dapat mencegah akumulasi penyakit kronis, perkembangan kecacatan, dan risiko kematian dini di masa dewasa dengan mengurangi risiko penuaan biologis yang dipercepat,” tulis peneliti, dikutip dari Fox News.

Tetapi, keterbatasan penelitian itu termasuk bahwa peserta didominasi kulit putih, kondisi kesehatan lainnya juga dapat relevan dengan usia paruh baya dan bahwa Studi Dunedin bersifat observasional.

Para penulis mencatat diperlukan penelitian di masa depan lebih lanjut untuk memastikan hubungan yang diamati dengan penuaan yang lebih cepat dapat ditangani dengan pengobatan.

Leave A Reply

Your email address will not be published.