Indeks berita terkini dan terbaru hari ini
Baca :  Sejumlah Infeksi Virus Dapat Menyebabkan Kanker, Salah Satunya Hepatitis B dan C

37+ Mockup Psd File Background

0

Cariberita.co.id – Sebuah virus yang kini menyebar ke seluruh Australia diprediksi pakar bakal menjadi ancaman globa selanjutnya. Seperti diketahui, Australia baru-baru ini mendeteksi adanya kasus Japanese encephalitis infeksi virus otak – telah menewaskan dua orang, dengan 15 lainnya terinfeksi.

Virus ini ditemukan pada babi dan burung, dan ditularkan ke nyamuk ketika mereka menggigit hewan yang terinfeksi. Virus ini tidak dapat menyebar dari orang ke orang, sehingga ancamannya tidak sebesar virus jenis Covid.

Ini paling umum di daerah pedesaan di Asia Tenggara, pulau-pulau Pasifik dan Timur Jauh.

Kasus-kasus di Australia diperkirakan muncul di peternakan babi, setelah empat negara bagian melaporkan infeksi bulan lalu. Dua orang, seorang pria berusia 70-an dan satu lagi berusia 60-an, telah meninggal karena virus sejak 28 Februari.

Baca Juga:
Ibu Hamil Bisa Lindungi Janin dari Virus Corona Covid-19, Begini Caranya!

Photo by Egor Kamelev from Pexels
Photo by Egor Kamelev from Pexels

Ilmuwan kesehatan dan CEO Encephalitis Society Dr Ava Easton telah berbagi kekhawatiran sejumlah besar orang akan mati atau menghadapi efek “mengubah hidup” dari virus tersebut.

“Bagi mereka yang ensefalitis akibat gigitan nyamuk, hampir sepertiga dari mereka yang tertular ensefalitis dengan cara itu akan meninggal dengan sedih, dan sepertiga hingga 50 persen akan mengalami perubahan serius hingga kehidupan. konsekuensi.”

Dia mengatakan kepada 7NEWS bahwa banjir baru-baru ini di Australia timur telah menciptakan tempat berkembang biak yang sempurna bagi nyamuk.

Dr Easton menjelaskan: “Banjir di Australia telah mengakibatkan lebih banyak air, lebih banyak burung yang bermigrasi dan itu berarti lebih banyak kapasitas nyamuk untuk memakan apa yang kami sebut inang virus ini seperti babi dan burung air.”

Kebanyakan orang yang terinfeksi virus Japanese ensefalitis, suatu bentuk flavivirus, hanya akan mengalami penyakit ringan atau tanpa gejala yang sering disalahartikan sebagai flu.

Baca :  Jadi Kanker Kedua yang Paling Banyak Dialami Lelaki, Ini Gejala Hingga Pengobatan Terbaru Kanker Kolorektal

Baca Juga:
Mesti Waspada, Pakar Ungkap Kondisi Anak yang Rentan Alami Long Covid-19

Tetapi beberapa akan mengembangkan ensefalitis, yang bisa berakibat fatal atau menyebabkan kerusakan saraf jangka panjang.

Leave A Reply

Your email address will not be published.