Indeks berita terkini dan terbaru hari ini
Baca :  Bye Omicron! Kasus Covid-19 Inggris Terus Turun dan Bakal Hapus Semua Pembatasan

37+ Mockup Psd File Background

0

Cariberita.co.id – Perdana Menteri Inggris Boris Johnson mengaku bangga dengan keputusan yang meniadakan isolasi bagi pengidap COVID-19, meski pandemi masih merajalela.

Inggris mencabut aturan pembatasan virus corona sebagai bagian dari strategi untuk hidup berdampingan dengan COVID. Langkah itu diambil Inggris untuk mencapai jalan keluar yang lebih cepat dari pandemi dibandingkan negara-negara ekonomi utama lainnya.

Ketika Hong Kong membangun unit isolasi dan Eropa mempertahankan aturan jarak sosial dan vaksinasinya, PM Johnson akan mengumumkan pencabutan persyaratan pandemi apa pun yang melanggar kebebasan pribadi, sehari setelah Ratu Elizabeth dinyatakan positif terjangkit virus corona.

Berdasarkan rencana yang telah disusun selama berminggu-minggu itu, Inggris akan menjadi negara besar pertama di Eropa yang mengizinkan orang-orang yang mengetahui diri mereka terinfeksi COVID-19 untuk secara bebas menggunakan layanan toko, transportasi umum, dan pergi bekerja.

Baca Juga:
Berita Hits Kesehatan: Inggris Tiadakan Isolasi Mandiri, Tes Antigen Covid-19 Bakal Boleh Dilakukan di Rumah?

Johnson pada Minggu (20/2) mengatakan bahwa dia tidak ingin orang-orang “berhenti berhati-hati” dan tidak ada alasan untuk berpuas diri. Namun, hal itu berarti pemerintah Inggris ingin beralih dari aturan wajib oleh negara menjadi tanggung jawab pribadi.

Dari populasi orang dewasa di Inggris, 81 persen di antaranya telah menerima suntikan dosis penguat (booster).

“Hari ini akan menandai momen kebanggaan, setelah salah satu periode tersulit dalam sejarah negara kita, saat kita mulai belajar hidup berdampingan dengan COVID,” kata Johnson dalam sebuah pernyataan kepada parlemen Inggris menjelang pengumuman itu pada Senin.

Korban jiwa akibat COVID-19 di Inggris mencapai lebih dari 160.000 orang dalam periode 28 hari, rekor tertinggi kedua di Eropa setelah Rusia. Inggris juga melaporkan rata-rata sekitar 43.000 kasus baru COVID-19 dan 144 kematian per hari dalam sepekan terakhir.

Baca :  Dua Tahun Pandemi, Apa Kata Satgas Covid-19 Tentang Kepatuhan Protokol Kesehatan di Masyarakat?

Para pejabat kesehatan telah mendesak Johnson untuk tidak bersikap “gung-ho” (sangat antusias dan bersemangat tanpa berpikir) dalam persoalan kesehatan negara.

Baca Juga:
Hidup Dengan Covid-19: Mulai Minggu Depan Orang yang Positif Corona Tak Perlu Lagi Isolasi Diri di Inggris

Selain itu, para penasihat pemerintah Inggris mengatakan bahwa pencabutan pembatasan dapat menyebabkan pertumbuhan epidemi yang cepat karena orang-orang mengubah perilaku mereka lebih cepat dari sebelumnya selama pandemi.

Leave A Reply

Your email address will not be published.