Indeks berita terkini dan terbaru hari ini
Baca :  Samsung Gelar Galaxy Unpacked di MWC 2022, Rilis Laptop Baru?

37+ Mockup Psd File Background

0

Cariberita.co.id – Sebanyak 40 satelit Starlink milik SpaceX hancur di atmosfer dan terjun kembali ke Bumi akibat badai geomagnetik.

Pekan lalu, SpaceX meluncurkan 49 satelit Starlink menggunakan Falcon 9 dari Kennedy Space Center sebagai agenda yang cukup rutin untuk perusahaan penerbangan luar angkasa milik Elon Musk.

Setelah diluncurkan pada Kamis (3/2/2022), badai geomagnetik menghantam atmosfer Bumi.

Badai ini disebabkan oleh Matahari yang mengeluarkan partikel angin dan menabrak Bumi.

Baca Juga:
Puluhan Satelit Starlink Elon Musk Rontok Disapu Badai Geomagnetik

Partikel tersebut mengacaukan medan magnet Bumi dan mengganggu satelit, meningkatkan hambatan dan mengacaukan orbitnya.

“Itulah yang terjadi pada 40 satelit Starlink setelah ditempatkan ke orbit yang diinginkan,” kata SpaceX, seperti dikutip dari CNET, Kamis (10/2/2022).

Badai Geomagnetik. [NOAA]
Badai Geomagnetik. [NOAA]

Ketika badai geomagnetik menghantam Bumi minggu lalu, itu meningkatkan hambatan atmosfer pada kumpulan satelit.

SpaceX dengan cepat menempatkan satelit ke mode aman dan menerbangkannya ke “tepi” untuk meminimalkan masalah serta berlindung dari badai.

Tapi analisis menunjukkan bahwa satelit tidak dapat keluar dari mode aman dan gagal menaikkan orbitnya.

Baca Juga:
Kyle Hippchen Gagal Ikut Penerbangan SpaceX, Alasannya Diluar Dugaan

SpaceX mengatakan satelit akan memasuki kembali atmosfer Bumi pada Selasa, menunjukkan akhir hidup dari perangkat tersebut.

Ketika satelit bertabrakan dengan atmosfer Bumi, itu dirancang untuk terbakar seluruhnya sehingga tidak ada puing-puing satelit yang akan mencapai permukaan Bumi.

SpaceX juga mengatakan bahwa satelit-satelit tersebut tidak menimbulkan risiko bagi satelit lain.

Para astronom telah lama khawatir tentang peningkatan jumlah satelit Starlink yang diluncurkan ke orbit Bumi.

Banyaknya satelit yang dikirim SpaceX ke orbit akan membuat pengamatan langit menjadi kacau.

Pada 2 Februari, Persatuan Astronomi Internasional mengumumkan pembentukan badan baru, yaitu Centre for the Protection of the Dark and Quiet Sky untuk mengurangi dampak negatif konstelasi satelit.

Baca :  Astronom Temukan Sistem Asteroid Pertama Punya 3 Bulan
Logo SpaceX. [Patrick T. Fallon/AFP]
Logo SpaceX. [Patrick T. Fallon/AFP]

SpaceX sendiri telah meluncurkan lebih dari 2.000 satelit Starlink sejak 2018 sebagai upaya untuk menghadirkan internet satelit berkecepatan tinggi ke seluruh penjuru dunia, khususnya di wilayah dengan akses internet terbatas.

Leave A Reply

Your email address will not be published.