MAYONG Suryo Laksono mengaku berusaha kuat dan tegar dalam menghadapi kenyataan bahwa putri sulungnya, Maura, harus meninggal dunia di usia yang masih belia. Maura disebut tak kuat menahan beban hidupnya di masa muda.
Sang putri bernama Maura Magnalia Madyaratri meninggal dunia pada Selasa (25/1/2022) di usia 28 tahun akibat serangan jantung.
Saat ini jenazah Maura disemayamkan di tempat tinggal Nurul dan baru saja selesai menjalani Misa Requiem yang dipandu oleh Romo serta para kerabat terdekat. Sikap tegar yang dimiliki Mayong tampak jelas lewat perkataan yang ia lontarkan saat memberikan sambutan usai perayaan misa.
“Saya Mayong, Nurul, Melkior, yang sudah ditinggalkan oleh Maura mencoba untuk tidak sedih karena Maura sudah melihat langit birunya sendiri. Walaupun ini juga bagian dari perjalanan kami sebagai orangtua betapa tidak mudah membesarkan anak,” kata Mayong, dalam siaran live streaming melalui aplikasi Zoom.
Ia menambahkan bahwa sudah berusaha tampil ceria dan tidak terlihat sedih saat bertemu dengan para pelayat lainnya. Namun ia mengaku tidak mampu menyembunyikan perasaanya. Ia pun menceritakan bagaimana Maura bisa jatuh sakit dan meninggal dunia pada usianya yang terbilang masih sangat muda.
“Penampakan muka seseorang belum tentu mencerminkan apa yang ada di dalamnya. Maura memang sedang bergulat, dia baru selesai S2 di universitas, namun menjelang dia wisuda, belum sempat wisuda, baru bulan depan mengurus wisuda ke Sydney,” tambahnya.