Indeks berita terkini dan terbaru hari ini
Baca :  Hidangan Kondangan

37+ Mockup Psd File Background

0

Nikuplus menjadi solusi sebagai meat improver dengan harga terjangkau.

Cariberita.co.id, JAKARTA — Kebutuhan industri hotel, restoran, dan katering (Horeca) Indonesia akan inovasi bahan tambahan pangan guna mempermudah proses produksi meningkat dari tahun ke tahun. Menjawab kebutuhan tersebut, PT Ajinomoto Indonesia (Ajinomoto) melalui Horeka Department baru-baru ini meluncurkan produk bahan tambahan pangan campuran penstabil daging, Nikuplus.

Head of Horeca Department PT Ajinomoto Indonesia Ryo Nakamura menjelaskan produk Nikuplus merupakan bahan tambahan pangan campuran penstabil daging yang dapat meningkatkan tekstur daging serta stabil selama empat jam penyimpanan. Nikuplus dapat diaplikasikan pada berbagai jenis daging seperti ayam, bebek, sapi, dan kambing. Produk ini juga mudah diaplikasikan sesuai dengan kebiasaan memasak di dapur.

“Ajinomoto melihat banyak masyarakat Indonesia setiap harinya mengkonsumsi berbagai macam protein hewani sebagai menu utama. Selain itu, tingginya permintaan pada industri food service, membuat produk Nikuplus menjadi solusi sebagai meat improver karena sangat praktis digunakan dengan harga yang cukup terjangkau,” ujar Ryo Nakamura, Selasa (17/1/2023).

Ia menjelaskan produk ini juga dapat dikombinasikan dengan bumbu lain tanpa merubah rasa dan dapat diaplikasikan dengan mudah pada proses marinasi atau ungkep. Produk ini bisa didapatkan di distributor rekanan Ajinomoto, supermarket grosir, serta e-commerce official store Ajinomoto Indonesia seperti Shopee dan Tokopedia.

Ahli Gizi dan Dosen Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Esa Unggul, Jakarta, Nazhif Gifari, S.Gz, M.Si mengatakan para pelaku bisnis di industri food service atau horeka juga perlu mementingkan sisi kesehatan dalam mengkreasikan menu makanan atau produk-produk yang dihasilkan, selain tentunya cita rasa yang lezat.

Baca :  Kulit Gedhang Mengucapkan Selamat Hari Raya Nyepi

“Selain mengutamakan cita rasa yang lezat dalam makanannya, baiknya para pelaku bisnis di industri food service atau horeka memang disarankan mengikuti juga anjuran Kemenkes RI terkait pembatasan penggunaan gula, garam, lemak pada produk-produk dan kreasi menu makanannya,” ucap Nazhif.

Leave A Reply

Your email address will not be published.