Indeks berita terkini dan terbaru hari ini
Baca :  Update Covid-19 Global: Australia dan Jerman Gencarkan Vaksin Booster untuk Lansia

37+ Mockup Psd File Background

0

Cariberita.co.id – Selama ini masyarakat masih sering mempertanyakan nilai CT Cycle Threshold) pada tes PCR (Polymerase Chain Reaction) untuk menentukan kesembuhan dan keparahan seseorang. Menanggapi hal tersebut, Satgas menegaskan bahwa CT value tidak dapat dipakai untuk menentukan derajat keparahan gejala maupun kesembuhan.

“Banyak orang yang memahami bahwa nilai CT tinggi itu berarti aman, sebentar lagi sembuh, salah besar. Nilai CT yang tinggi bisa terjadi pada saat tahap awal dan infeksi, dan kemudian bisa berkembang menjadi turun nilai CT-nya,” ujar Panel Ahli Satgas Penanganan Budiman Bela seperti dikutip dari ANTARA.

Ia menjelaskan, pasien dengan hasil PCR positif harus tetap berhati – hati saat nilai CT tinggi dan segera melapor ke puskesmas setempat.

“Ingat, kalau sekarang tidak sesak, jangan kira nanti tidak bisa berkembang jadi sesak. Atau kalau tidak pernah sesak, jangan kira itu tidak bahaya, bisa saja happy hypoxia, di mana pasien tidak tahu bahwa dia sedang sesak,” tuturnya.

Baca Juga:
Sidang Lanjutan Kasus Kekerasan Seksual SMA SPI Batal Digelar Akibat Hakim Terpapar Virus Corona

Seorang siswa peserta PTM di Kota Cimahi mengikuti tes PCR acak. [Cariberita.co.id/Ferrye Bangkit Rizki]
Seorang siswa peserta PTM di Kota Cimahi mengikuti tes PCR acak. [Cariberita.co.id/Ferrye Bangkit Rizki]

Demikian pula jika hasil tes PCR negatif, ia meminta masyarakat juga tetap waspada, mengingat hasil tes PCR tidak 100 persen akurat.

“Sebagus-bagusnya hasil pemeriksaan, hasil pemeriksaan tersebut tidak 100 persen akurat, masih di sekitar 95 persen, berarti masih ada lima persen yang berpotensi terjadi kenapa-kenapa,” paparnya.

Oleh karena itu, ia meminta masyarakat tetap menerapkan protokol kesehatan agar tidak terpapar . Sebelumnya, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menekankan tidak ada tes PCR yang hasilnya 100 persen sempurna.

“Tidak ada tes PCR yang 100 persen sempurna, karena dari sensitivitas maupun spesifikasinya kisarannya antara 95-99 persen. Jadi kalau tes kita kemarin sampai 500.000, sehari ada 5.000 yang bisa ‘missed’,” ujar dia.

Baca :  Update Covid-19 Global: Australia dan Jerman Gencarkan Vaksin Booster untuk Lansia

Dia mengatakan tidak ada tes PCR di manapun di dunia yang tingkat akurasinya 100 persen.

Baca Juga:
Hal yang Harus Dihindari Pasien Positif Covid-19 Varian Omicron saat Lakukan Isolasi Mandiri

Oleh karena itu, dia menyampaikan, berkaitan dengan kedatangan orang dari luar negeri yang sering kali ramai, Kementerian Kesehatan telah mengizinkan untuk melakukan tes pembanding.

Leave A Reply

Your email address will not be published.