Indeks berita terkini dan terbaru hari ini
Baca :  Studi: Trauma hingga Kekerasan Fisik Bisa Pengaruhi Perkembangan Otak Anak di Kemudian Hari

37+ Mockup Psd File Background

0

Cariberita.co.id – Selama lockdown akibat pandemi Covid-19 banyak orang berpisah dari keluarga atau orang yang dicintai. Banyak dari mereka mengaku hal yang paling dirindukan adalah pelukan dari orang-orang terkasih.

Hal itu meningkatkan minat di antara peneliti untuk mengetahui efek positif pelukan. Selama setahun terakhir, beberapa studi telah menghasilkan wawasan baru tentang arti dari pelukan.

Menurut Psychology Today, berikut tiga pengetahuan baru tentang berpelukan.

1. Baik dipeluk orang lain atau memeluk diri sendiri dapat mengurangi hormon stres

Baca Juga:
Ria Ricis Nangis di Pelukan Teuku Ryan Cuma gegara Dengar Usia Raditya Dika, Bawaan Bayi?

Sebuah studi oleh peneliti Aljoscha Dreisoerner dari Universitas Goethe di Frankfurt, Jerman, berfokus pada efek positif pelukan terhadap stres.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa kadar kortisol atau hormon ‘stres’ pada peserta menurun setelah mereka dipeluk maupun memeluk diri sendiri.

Jadi, baik dipeluk oleh orang lain dan memeluk diri sendiri dapat mengurangi efek negatif dari stres.

ilustrasi pasangan berpelukan (Unsplash)
ilustrasi pasangan berpelukan (Unsplash)

2. Durasi pelukan berpengaruh pada suasana hati

Kebanyakan orang akan setuju bahwa berpelukan memiliki efek positif pada suasana hati. Tapi apa yang memengaruhinya?

Baca Juga:
Nasib Miris Ibu Muda Di Jepara, Niat Lunasi Utang Malah Jatuh Ke Pelukan Dukun Cabul

Sebuah studi oleh peneliti Anna L. Dueren dari Departemen Psikologi, di University of London, Inggris, menunjukkan bahwa durasi memengaruhi suasana hati.

Dalam studi tersebut, 45 wanita memeluk rekan peneliti selama satu detik, lima detik, atau 10 detik.

Peneliti menemukan bahwa berpelukan selama lima hingga 10 detik dinilai lebih menyenangkan daripada satu detik. Jadi, pelukan yang optimal harus berlangsung minimal lima detaik.

3. Pelukan dan dampak kesehatan pada orang lanjut usia (lansia)

Baca :  Viral Mahasiswa Jogja Dibakar Hidup-hidup oleh Teman Sendiri: Apa yang Terjadi saat Tubuh Terbakar?

Studi oleh peneliti Tia Rogers-Jarrell dari School of Kinesiology and Health Science di York University di Toronto, Kanada, berfokus pada dampak positif pelukan pada lansia.

Para peneliti menganalisis lebih dari 20.000 data orang berusia 65 tahun dari Survei Kesehatan Masyarakat Kanada.

Riset menunjukkan bahwa tingkat kesehatan peserta menjadi lebih tinggi daripada orang tua yang tidak punya kesempatan untuk dipeluk.

Efek itu tetap signifikan meski peneliti sudah menilai banyak faktor pengaruh, seperti status hubungan, penadapatan, penyakit kronis, dan lainnya.

Hasil ini menunjukkan hubungan yang kuat antara pelukan dan kesehatan. Orang tua yang menerima pelukan minimal beberapa kali juga merasa lebih sehat.

Leave A Reply

Your email address will not be published.