Indeks berita terkini dan terbaru hari ini
Baca :  Lakukan Operasi Plastik Karena Ingin Terlihat Lebih Muda, Mata Kakek 79 Tahun Ini Malah Tak Bisa Menutup

37+ Mockup Psd File Background

0

Cariberita.co.id – Masalah gangguan penglihatan menjadi salah satu kondisi kesehatan yang banyak dialami oleh masyarakat Indonesia. World Health Organization (WHO) memperkirakan setidaknya 1 miliar orang di seluruh dunia mengalami gangguan penglihatan; dengan 123,7 juta diantaranya merupakan kelainan refraksi yang belum tertangani.

Di Indonesia sendiri, Kementerian Kesehatan memperkirakan terdapat sekitar 5 sampai 6 juta orang yang mengalami gangguan penglihatan termasuk akibat kelainan refraksi.

Gangguan refraksi merupakan kondisi di mana cahaya yang masuk ke dalam mata tidak dapat difokuskan dengan jelas. Gangguan refraksi terdiri atas Myopia (rabun jauh), Hipermetropi (rabun dekat), Astigmatism (silindris) dan Presbiopi (rabun dekat usia lanjut).

Ilustrasi mata bintitan (Freepik/user18526052)
Ilustrasi mata bintitan (Freepik/user18526052)

Kabar baiknya, JEC Eye Hospitals and Clinics berhasil mengatasi kelainan refraksi pasien pada lebih dari 18.000 mata di Indonesia menggunakan ReLEx SMILE. Teknologi mutakhir ini merupakan inovasi keluaran ZEISS, yakni perusahaan global yang fokus pada pengembangan solusi optik dan optoelektronik.

Baca Juga:
Mata Panda Rendy Kjaernett Saat Minta Maaf Soal Perselingkuhan Ikut Disorot Netizen, Beneran Kurang Tidur?

Melalui ReLEx SMILE, ZEISS telah sukses mengoreksi 7 juta mata pasien di seluruh dunia. Dari jumlah itu, JEC menjadi penyedia penyedia layanan ReLEx SMILE terbanyak (Top Contributor) secara global.

“Ke depannya kami optimistis dapat terus berkembang pesat, sejalan dengan inovasi-inovasi ZEISS sehingga masyarakat Indonesia mendapatkan layanan koreksi mata yang selalu terdepan dan tidak ketinggalan dibandingkan dengan layanan serupa di luar negeri,” ujar Presiden Direktur JEC Group, DR Dr Johan A Hutauruk, SpM(K), dalam keterangannya baru-baru ini. 

Seperti diketahui, ReLEx SMILE Pro yang menggunakan mesin VisuMax 800 Femtosecond Laser untuk mengoreksi kelainan refraksi hanya dalam 8 detik per mata. Penanganan ini punya keamanan yang tinggi karena didukung oleh adanya perpaduan antara teknologi lengan robotik dan AI system untuk integrasi data pendukung pre operasi agar meminimalisir risiko

Baca :  Lakukan Operasi Plastik Karena Ingin Terlihat Lebih Muda, Mata Kakek 79 Tahun Ini Malah Tak Bisa Menutup

Sementara itu, Ketua Katarak dan Bedah Refraktif JEC Group serta Direktur Utama Rumah Sakit Mata JEC @Kedoya, DR. Dr. Setiyo Budi Riyanto, SpM(K) mengatakan, “pencapaian untuk  tindakan koreksi mata menggunakan ReLEx SMILE ini merupakan bagian dari sejarah penting.

“Saya berterima kasih kepada seluruh jajaran direksi, manajemen dan karyawan JEC yang telah secara solid menghadirkan dan memberikan pelayanan optimal menggunakan ReLEx SMILE. Saya mengapresiasi tim ZEISS yang terus berinovasi menyediakan berbagai teknologi sehingga pelayanan bedah refraktif terbaru bisa hadir di Indonesia. Ini memperkuat posisi JEC Eye Hospitals and Clinics yang tidak kalah dengan rumah sakit dan klinik mata internasional,” kata dia. 

Baca Juga:
Cerita Seorang Kopral Berani Bantah Prabowo Subianto: Berani Dia, Jangan Pak!

Leave A Reply

Your email address will not be published.