Indeks berita terkini dan terbaru hari ini
Baca :  PSM Makassar taklukkan Madura United 3-1

37+ Mockup Psd File Background

0

Jakarta (ANTARA) – Pelatih kepala Tottenham Hotspur Antonio Conte mengaku iba kepada bekas klubnya Chelsea setelah pemiliknya yang miliarder asal Rusia Roman Abramovich dijatuhi sanksi oleh pemerintah Inggris menyusul invasi Rusia ke Ukraina.

Abramovich yang telah berada di bawah pengawasan pekan lalu mengumumkan akan menjual klub London barat itu tetapi proses itu kini ditunda sehingga The Blues dalam ketidakpastian dan harus beroperasi di bawah izin khusus pemerintah Inggris.

Conte membimbing Chelsea meraih gelar liga pada 2016-2017 dan mahkota Piala FA pada musim berikutnya. Dia mengaku iba kepada kondisi yang dihadapi bekas timnya itu.

“Ini tak mudah, dan jujur saja, sangat disayangkan, sangat disayangkan juga karena saya pernah menjadi pelatih klub ini dan menikmati dua musim,” kata Conte kepada wartawan menjelang pertandingan melawan Manchester United yang akan digelar Sabtu.

“Saya pernah memenangkan dua gelar untuk klub ini dan sayang saja mendengarkan keadaannya saat ini. Bukan perkara mudah untuk pemain, juga untuk (manajer) Thomas Tuchel, pendukung, dan lingkungan Chelsea.”

Baca juga: Pemerintah Inggris jatuhkan sanksi dan bekukan aset Roman Abramovic

Baca juga: Tuchel akui Chelsea berusaha berdamai atas distraksi sanksi Abramovich

Abramovich membeli Chelsea pada 2003 pada harga 140 juta pound (Rp2,6 triliun) dan investasinya menghasilkan era paling sukses dalam sejarah klub itu saat mereka lima kali menjuarai Liga Premier, lima kali juara Piala FA, dan dua kali Liga Champions.

Masuknya nama dia dalam daftar sanksi Inggris menunjukkan Abramovich adalah “pengusaha Rusia terkemuka dan oligarki pro-Kremlin” yang menikmati “hubungan dekat selama puluhan tahun” dengan Presiden Rusia Vladimir Putin.

Abramovich membantah memiliki hubungan seperti itu.

Baca :  Luis Diaz tidak remehkan laga melawan Bournemouth di Anfield

Rusia menyebut aksinya di Ukraina sebagai “operasi khusus” yang dirancang tidak untuk menduduki wilayah itu namun guna menghancurkan kemampuan militer tetangganya tersebut dan menangkap apa yang dianggapnya kaum nasionalis berbahaya.

“Sejujurnya saya berharap situasi antara Rusia dan Ukraina ini secara umum bisa selesai dan menemukan perdamaian karena itu terlalu penting,” kata Conte. “Saya mengharapkan yang terbaik untuk klub ini… yang pasti saya mencintai tim ini.”

Baca juga: Tottenham tanpa Ryan Sessegnon selama tiga pekan

Baca juga: Matic ingin Manchester United menangkan semua laga tersisa

Pewarta: Jafar M Sidik
Editor: Irwan Suhirwandi
COPYRIGHT © ANTARA 2022

Leave A Reply

Your email address will not be published.