Indeks berita terkini dan terbaru hari ini
Baca :  Mudah Beser dan Pipis saat Sujud Salat? Waspada Penyakit Ini

37+ Mockup Psd File Background

0

Cariberita.co.id – Sebuah laporan khusus yang baru terbit menunjukkan ada dua pasien long Covid-19 yang gejalanya menjadi ringan setelah minum antihistamin setiap hari.

Meski buktinya bersifat anekdot, penulis penelitian berharap cerita yang mereka rinci ini dapat memberi pasien long Covid-19 haraoan dan mengarahkan untuk penelitian tentang pengobatan di masa depan, lapor Science Alert.

Kisah penggunaan antihistamin pertama

Kasus pertama melibatkan seorang petugas kesehatan berusia 40 tahunan. Pasien kemungkinan terinfeksi pada Januari 2020.

Baca Juga:
Covid-19 di Kaltim Makin Mengkhawatirkan, Kluster Sekolah Muncul di Bontang: PTM Terbatas Dihentikan

Tiga hari setelah jatuh sakit, pasien mengalami gejala sakit kepala dan kelelahan parah.

Beberapa hari kemudian, dia mengalami ruam dan mulai mengalami nyeri dada, demam, dan keringat malam. Infeksi terparah berlangsung selama 24 hari, dan gejalanya masih ada hingga beberapa bulan pada kemudian.

Baru setelah pasien mengonsumsi antihistamin pada Juni 2020 karena mengalami efek alergi keju, dia tetiba merasa lebih baik.

Dia pun mulai meminum 50 miligram diphenhydramine, obat antihistamin umum yang biasanya dijual bebas biasnaya dengan merek Benadryl, setiap hari.

Tetapi kemudian ia melaporkannya ke dokter, yang menggantinya dengan obat resep 50 hydroxyzine. Obat itu diminum sang pasien lebih dari 9 bulan dan gejala kelelahan, kabut otak, serta nyeri dada, hampir hilang.

Baca Juga:
Temuan Baru, Protein Susu dan Benadryl Bisa Bantu Lawan Virus Corona Covid-19

Ilustrasi obat Benadryl (Pexels)
Ilustrasi obat Benadryl (Pexels)

Penggunaan antihistamin kedua untuk long Covid-19

Baca :  Kasus pada Anak Terus Meningkat, Begini Cara Alami Mencegah Diabetes Sejak Dini
Leave A Reply

Your email address will not be published.