Indeks berita terkini dan terbaru hari ini
Baca :  Peningkatan Omicron Bikin Deg-degan, Siti Fadilah: Insya Allah Tidak Berbahaya

37+ Mockup Psd File Background

0

Cariberita.co.id – Pasien dengan penyakit bawaan atau komorbid menjadi salah satu kelompok rentan di tengah pandemi Covid-19. Mereka merupakan salah satu kelompok yang paling mudah tertular dan mengalami keparahan saat terinveksi Covid-19.

Terlebih kini kasus Covid-19 di Indonesia meningkat hingga 55 ribu. Oleh sebab itu, Dokter Spesialis Onkokogi Radiasi/Ketua Umum Perhimpunan Onkologi Radiasi Indonesia (PORI)/Kepala Departemen Radioterapi RSCM, Dr. dr. Soehartati Argakosoema Gondhowiardjo, Sp.Rad. (K), Onk.Rad. menekankan pentingnya proteksi yang lebih kuat.

“Hati-hati menjaga diri, jangan lupa vaksin, makan yang baik, menyadari apa saja yang bisa menularkan,” ujar Soehartati dalam keterangannya, Sabatu, (13/2/2022).

Dalam situasi kasus kembali melonjak, ia menyarankan untuk hanya ke rumah sakit dalam kasus yang butuh penanganan segera. Untuk konsultasi rutin ia menyarankan menggunakan telemedicie.

Baca Juga:
10 Panduan dan Cara Isolasi Mandiri di Rumah untuk OTG dan Pasien Covid-19 Gejala Ringan

Ilustrasi kanker (Pixabay/PDPics)
Ilustrasi kanker (Pixabay/PDPics)

“Kalau memang angka kejadian lagi tinggi, ya jangan datang ke rumah sakit sekarang. Lakukanlah telemedicine, lakukan protokol kesehatan personal yang ketat, bagaimana tidak mendekatkan diri pada faktor risiko,” jelasnya.

Oleh sebab itu, Marketing Deputy Director One Onco Kalbe Farma, dr. Selvinna, M.Biomed menyarankan masyarakat bisa mengakses fitur telemedicine lewat oneonco.co.id.

“Situ ini adalah ekosistem digital supaya kita bisa mengatasi cancer gap-nya. Harapan kami, dengan platform ini kita bisa membantu para penyintas, pendamping, pemerintah, untuk close the cancer care gap,” tutur dr. Selvinna.

Sementara itu, tidak hanya faktor medis yang perlu diperhatikan para pejuang kanker. Melainkan, juga faktor psikososial yang merupakan satu kata kunci dalam penanganan kanker. Bahkan, di Amerika serikat, lebih dari 60 persen pasien kanker mengalami gangguan kejiwaan akibat pandemi covid-19.

Baca :  Ini Beda Gejala Covid-19 Varian Omicron dan Delta, Lebih Menular Namun Bergejala Lebih Ringan

“Oleh sebab itu, dukungan psikososial sangat membantu meredakan gejala psikologis bagi para pasien maupun penyintas kanker. Di tengah pandemi ini, mari kita bersama-sama memberikan dukungan kepada penyintas maupun pasien kanker,” kata dra. Yohana Domikus, M.Si., Psikolog.

Baca Juga:
Update 13 Februari 2022: RSDC Wisma Atlet Rawat 4.358 Pasien Covid-19

“Dan ini harus ditekankan dalam diri para pejuang kanker. Kalau memang jalan hidup yang harus dijalani kita itu seperti ini, maka menyalahkan diri sendiri dan orang lain itu tidak baik,” pungkasnya.

Leave A Reply

Your email address will not be published.