Indeks berita terkini dan terbaru hari ini
Baca :  Temuan Baru, Varian Omicron Bisa Lindungi Diri dari Varian Delta

37+ Mockup Psd File Background

0

Cariberita.co.id – Wakil Menteri Kesehatan Republik Indonesia Dante Saksono Harbuwono mengingatkan masyarakat untuk tetap waspada, lantaran angka infeksi Covid-19 varian Omicron sudah mulai bergeser dan meningkat di luar Jawa dan Bali.

Ia mengatakan, hal ini terlihat dari analisis epidemiologi yang dilakukan Kementerian Kesehatan bersama beberapa pakar. Pihaknya kemudian menemukan kasus yang tadinya 90 persen Omicron di Jawa dan Bali, menurun jadi 72 persen.

“Kalau sebelumnya, beberapa minggu lalu 90 persen varian Omicron ada di Jawa Bali. Sekarang sudah mengalami pergeseran penularan lokal, sekarang di Jawa Bali itu kira-kira 72 persen, dan di luar Jawa Bali itu sudah mencapai 28 persen,” ujar Dante dalam acara diskusi Radio Kesehatan Kemenkes, Rabu (23/2/2022).

Seperti diketahui, pola yang sama juga pernah terjadi pada Juli dan Agustus 2021 saat gelombang varian Delta menurun di Jawa Bali, tapi melonjak di luar Jawa dan Bali.

Baca Juga:
Benarkah Seseorang Bisa Terinfeksi Covid-19 Varian Omicron Hingga Berbulan-Bulan?

“Kenapa begitu, karena negara kita negara kepulauan, yang butuh transmisi orang antar pulau ini untuk melakukan penyebaran,” terangnya.

Ia lantas menjelaskan, pola ini terjadi di Indonesia karena penyebaran Omicron di Jawa-Bali berasal dari perjalanan internasional. Lalu berkembang menjadi transmisi lokal, dari masyarakat Jawa dan Bali beralih ke luar wilayah tersebut.

Sehingga untuk mengantisipasi lonjakan kasus di luar Jawa dan Bali agar tetap terkendali, menurut Wamenkes Dante, pihaknya sedang menentukan strategi dengan cara mengenali karakter varian Omicron.

“Karakter virus ini tidak terlalu berat secara klinis, tetapi mudah sekali untuk menular. Karena mudah sekali menular maka strategi yang dilakukan adalah melakukan penggiatan protokol kesehatan yang lebih masih di masyarakat,” tuturnya.

Baca :  Dokter Ungkap Pasien di ICU Lebih Rentan Alami Resistensi Antimikroba, Bisa Sebabkan Kematian?

Strategi selanjutnya, lantaran Omicron berisiko rendah sebabkan gejala berat, maka Kemenkes pastikan bakal tetap menggalakan program isolasi mandiri (isoman) dan karantina.

Baca Juga:
WHO: Tingkat Keparahan Subvarian BA2 dan BA1 Sama dengan Varian Omicron

“Melakukan isolasi mandiri bagi mereka yang terindentifikasi tidak mempunyai gejala dan gejala ringan. Sehingga dengan begitu kita bisa melakukan penanganan Omicron ini secara proporsional, berdasarkan karakteristik Omicron ini secara umum,” tutup Wamenkes Dante.

Leave A Reply

Your email address will not be published.