Indeks berita terkini dan terbaru hari ini
Baca :  Penyintas Infeksi Virus Corona Parah Tetap Menderita Long Covid Walau Sudah Setahun Sembuh

37+ Mockup Psd File Background

0

Cariberita.co.id – Kondisi sakit parah membuat seseorang harus dirawat di intensive care unit atau ICU. Namun yang jadi perhatian, saat berada di ICU pasien akan berisiko alami resistansi antimikroba (AMR). 

Jika dibiarkan saja, kondisi AMR ini bisa membuat pasien sulit menerima obat yang berdampak pada kondisinya. Bahkan, kondisi pasien yang semakin parah ini bisa membuatnya berisiko alami kematian.

Dokter spesialis anestesi konsultan, dr. Vannesi T. Silalahi, Sp.An, MSc, KIC, mengatakan, kondisi AMR ini bisa terjadi adanya penggunaan antimikroba yang tidak tepat. Padahal, pemberian antimikroba atau antibiotik ini harus tepat pasiennya, waktunya, dan fungsinya.

“Risiko terjadinya AMR karena penggunaan antimikroba tidak tepat pasien, tidak tepat guna, (dan) tidak tepat waktunya. Kita perlu harus antibiotik atau antimikroba yang jitu yang benar-benar tepat guna, indikasinya pas, timing-nya pas,” ucap dr. Vannesi dalam Seminar bersama Pfizer dan Eka Hospital, Rabu (6/9/2023).

Baca Juga:Pria Ini Tunjukkan Kamar Mayat saat Dibersihkan, Terlihat Tampak Nyaman

resistensi antimikroba atau zoonosis [shutterstock]
resistensi antimikroba atau zoonosis [shutterstock]

Tidak hanya itu, berdasarkan penjelasan dr. Vannesi, ketika tubuh sudah alami AMR, maka sangat berbahaya bagi pasien. Hal ini karena pemberian obat itu akan membuat pasien menjadi kebal. Apalagi, dari WHO sendiri tercatat kondisi kematian akibat AMR ini mencapai 1,27 juta pada 2019.

Untuk itu, saat proses anestesi di rumah sakit, pihak dokter maupun keluarga harus benar-benar jelas terkait kondisi pasien. Hal ini agar pasien bisa mendapatkan pengobatan yang tepat. Hal tersebut juga akan menghindari pasien alami AMR yang membahayakan nyawanya.

“Komunikasi antara dokter dengan keluarga juga harus terjalin dengan baik. Harus tahu kondisi pasien, penggunaan antibiotiknya untuk apa. Hasil dari laboratorium juga harus diuji dulu, perkembangan kondisi pasien, sampai kondisi bagaimana resistensi antimikroba ditangani juga penting dibicarakan,” ucap dr. Vannesi.

Baca :  Mungkinkah Bakteri Usus Pengaruhi Ciri-Ciri Kepribadian Seseorang? Ini Kata Ahli!

“Kalau saya emang agak bawel karena emang berpengaruh banget bagi pasien. Ini membuatnya rentan kalau alami resistensi antimikroba,” sambungnya.

Untuk itu, diharapkan kalau ada anggota keluarga yang dirawat di ICU harus bisa ditanyakan semuanya biar jelas. Pihak keluarga juga penting memberikan dukungan kepada pasien biar mereka bisa semangat.

Baca Juga:Polisi Tetapkan Lima Tersangka Korupsi Pembangunan Rumah Sakit Aceh Tengah

Leave A Reply

Your email address will not be published.