Indeks berita terkini dan terbaru hari ini
Baca :  Bisa Terjadi pada Siapa Saja, Kenali Penyebab Stroke dan Pencegahannya Sejak Dini

37+ Mockup Psd File Background

0

Cariberita.co.id – Seringkali seseorang melihat status obesitas dari angka di timbangan. Padahal, angka timbangan bukan satu-satunya petunjuk. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan untuk mendeteksi apakah Anda mengalami obesitas atau tidak.

Dokter spesialis Gizi Klinik dari Universitas Indonesia, dr. Marya Haryono, MGizi, SpGK, FINEM, menyarankan untuk mengetahui status gizi Anda sebagai salah satu upaya mendeteksi obesitas.

“Ketahui dulu status gizi masing-masing. Jangan sampai merasa tidak (obesitas) atau ketakutan sekali kayaknya kalau mengukur indeks massa tubuh ternyata masuk obesitas,” kata dokter yang tergabung dalam Perhimpunan Dokter Spesialis Gizi Klinik Indonesia (PDGKI) itu dalam webinar kesehatan, seperti dikutip dari Antara.

Anda bisa memeriksa indeks massa tubuh (IMT) yang perhitungannya melibatkan berat dan tinggi badan untuk mengetahui apakah terlalu kurus atau berat badan berlebih. Tetapi, lagi-lagi, menurut dr. Marya, ini bukan menjadi satu-satu ukuran.

“BMI atau IMT untuk bisa ancer-ancer, berdasarkan berat badan dan tinggi badan lalu kita masukkan ke klasifikasi. Tapi kalau kita melihat namanya obesitas, yakni tumpukan lemak, kita merasa badan yang gede-gede ini namanya obesitas. Bisa jadi iya, tetapi bisa jadi tidak,” kata Marya.

Baca Juga:
Anak Obesitas Juga Perlu Lakukan Diet, Begini Saran dari Dokter

Sebagai contoh, mereka yang yang rajin berolahraga, bila diukur IMT-nya dapat seolah-olah masuk kriteria overweight atau obesitas. Tetapi begitu, mereka diperiksa komposisi tubuhnya, ternyata didominasi massa otot dan ini justru hal yang baik.

Kondisi sebaliknya juga bisa terjadi, yakni orang dengan IMT normal, tetapi begitu dilihat komposisi tubuhnya ternyata didominasi lemak. Kondisi ini menempatkan mereka pada faktor risiko yang sama dengan orang-orang yang obesitas. Dalam hal ini, maka pengukuran komposisi tubuh menjadi hal yang disarankan Marya.

Baca :  Belajar dari Kasus Fajri Obesitas 300 Kg, Dokter Ingatkan Berobat Kegemukan Ekstrem Bisa Pakai BPJS Kesehatan

Obesitas sendiri menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) merupakan penumpukan lemak yang berlebihan akibat ketidakseimbangan asupan energi dengan energi yang digunakan.

Selain IMT, Anda juga bisa melakukan pengukuran lingkar perut menggunakan pita pengukur untuk mengetahui apakah Anda termasuk kategori obesitas sentral. Kondisi Anda dikatakan obesitas sentral jika lingkar perut lebih dari 80 cm (untuk wanita) dan 90 cm (untuk pria).

“Yang kita kuatirkan lemak bukan semata-mata angka timbangan. Kalau untuk menurunkan angka timbangan, enggak usah makan sudah pasti turun. Tetapi yang kita pentingkan sekarang bagaimana supaya badan tetap sehat, sistem imunnya baik,” ujar dr. Marya.

Baca Juga:
Meski Menggemaskan, Anak dengan Pipi Tembam Bisa Jadi Gejala Klinis Obesitas

Dia mengingatkan pentingnya Anda menerapkan prinsip nutrisi seimbang yang bukan hanya semata memangkas asupan kalori demi mendapatkan berat badan normal.

Leave A Reply

Your email address will not be published.