Indeks berita terkini dan terbaru hari ini
Baca :  Bumil Jangan Bandel! 5 Pola Makan saat Puasa Ramadhan Demi Kesehatan Jabang Bayi

37+ Mockup Psd File Background

0

Cariberita.co.id – Mulai saat ini, sempatkan diri untuk membaca label pangan setiap kali Anda hendak membeli makanan dalam kemasan. Pasalnya, informasi yang ada di label pangan tersebut bisa jadi salah satu upaya yang paling efektif untuk menangani penyakit tidak menular (PTM).

“Label pangan menjadi salah satu strategi yang paling efektif untuk penanganan penyakit tidak menular (PTM), yang salah satu faktornya konsumsi makanan tidak sehat,” kata Direktur Standardisasi Pangan Olahan Badan POM, Anisyah, S.Si, Apt., MP, dalam webinar bertajuk “BeatObesity 2022 – Anak Muda Lawan Obesitas”, Senin (7/3/2022).

Label pangan sendiri bentuknya tak selalu berupa tulisan, tapi juga bisa berupa gambar, ataupun kombinasi antara tulisan dan gambar.

Soal pencantuman label pangan ini sebenarnya sudah diatur oleh pemerintah. Ada ketentuan yang perlu diketahui terkait pelabelan pangan, salah satunya adalah harus menggunakan bahasa Indonesia. Istilah asing bisa digunakan, namun wajib dicantumkan keterangannya. Selain itu, label pangan juga harus mudah dibaca dan ukurannya proporsional dengan luas permukaan label.

Baca Juga:
Turunkan Angka Penyakit Tidak Menular, Anak Muda Diharapkan Jadi Kunci

“Nah, ini yang seringkali agak sedikit diabaikan pelaku usaha. Kadang informasi kecil sekali, padahal aturan pelabelan sudah clear ukuran huruf dan sebagainya, terutama informasi nilai gizi harusnya menjadi perhatian untuk mencantumkan informasi yang jelas supaya mudah dibaca konsumen,” tutur Anisyah.

Label pangan pada kemasan produk juga perlu memuat sejumlah hal, yakni nama produk, berat bersih, nama dan alamat pihak yang memproduksi atau yang mengimpor, keterangan halal, keterangan kedaluwarsa dan nomor izin edar. Semua hal ini harus tercantum di bagian utama.

Informasi lainnya semisal komposisi produk, tanggal dan kode produksi, asal usul bahan tertentu termasuk informasi nilai gizi bisa ditempatkan pada bagian lain kemasan seperti sisi belakang.

Baca :  Pakai Parfum untuk Cegah Bau Badan, Aman Gak Ya Kalau Terhirup?

“Pada bagian lain bisa memuat daftar bahan, informasi alergen, cara penyimpanan dan 2D barcode untuk mendeteksi produk terdaftar di Badan POM atau tidak,” kata Anisyah.

Khusus zat gizi yang dicantumkan dalam label, umumnya dikelompokkan ke dalam kotak berbeda, yakni zat yang kalau dikonsumsi berlebihan bisa berisiko PTM seperti gula, garam dan lemak (GGL), serta karbohidrat total.

Baca Juga:
Kenali Faktor Risiko Penyakit Tidak Menular Dan Cara Pencegahannya

Untuk memudahkan konsumen mengetahui informasi ini, maka Badan POM sudah memfasilitasi agar produsen mencantumkannya di bagian utama. Di sisi lain, kini tersedia logo Pilihan Lebih Sehat yang juga dapat memudahkan konsumen mencermati produk lebih sehat.

Leave A Reply

Your email address will not be published.