Indeks berita terkini dan terbaru hari ini
Baca :  Waspada Stroke Ringan: Kenali Gejala, Penyebab hingga Pencegahan Sejak Dini

37+ Mockup Psd File Background

0

Cariberita.co.id – Setiap perempuan ingin siklus menstruasinya normal, sehat dan bebas dari rasa sakit. Tapi, ada sejumlah faktor yang bisa mempengaruhi siklus menstruasi seorang perempuan.

Salah satunya ialah gaya hidup tidak sehat dan merokok. Dilansir dari Healthshots, semua perempuan yang merokok terutama sebelum dan selama siklus menstruasi mungkin menghadapi ketidakteraturan dalam siklus menstruasi mereka.

Merokok memang cenderung memperburuk gejala PMS.

“perempuan yang merokok lebih mungkin mengalami peningkatan tingkat tanda-tanda sindrom pra-menstruasi seperti lekas marah, kram, kembung, nyeri payudara, sakit punggung, dan jerawat,” kata Dr Asha Hiremath, Konsultan Obstetrician, Gynecologist and Laparoscopic Surgeon, Motherhood Hospitals, Indiranagar , Bengaluru.

Baca Juga:
YLKI Imbau Pemerintah Larang Rokok Dijual Ketengan

Ilustrasi menstruasi. (Shutterstock)
Ilustrasi menstruasi. (Shutterstock)

Lalu apa sih sebenarnya penyebabnya? Itu karena nikotin dan bahan kimia berbahaya lainnya yang ada dalam rokok, tambah Dr Hiremath. Selain itu, menurut PubMed, nikotin yang ada dalam rokok dapat menyebabkan ketidakseimbangan hormon, yang dapat berdampak negatif pada kesehatan reproduksi dan menstruasi.

Merokok memiliki efek buruk tertentu, terutama pada kesehatan reproduksi perempuan. Menggunakan rokok meningkatkan risiko kanker serviks dan dubur pada perempuan. Hal ini juga dapat mempengaruhi kesuburan. perempuan yang merokok memiliki risiko lebih besar untuk tidak berovulasi dan akan sulit hamil.

Jika seorang perempuan merokok selama kehamilan, dia akan membahayakan dirinya dan bayinya.

“Bahan kimia berbahaya seperti nikotin, karbon monoksida, dan tar meningkatkan risiko komplikasi selama kehamilan. Merokok memperburuk risiko keguguran, lahir mati, kelahiran prematur, perkembangan janin lambat, dan cacat lahir. Nikotin dalam rokok dapat mengganggu fungsi saluran tuba. Ini bisa menghalangi sel telur untuk berjalan dengan lancar ke rahim. Telur akan ditanamkan di luar rongga utama rahim, mengakibatkan kehamilan ektopik, yang berpotensi mengancam jiwa,” kata Dr Hiremath.

Baca :  Tantangan Ciptakan Kawasan Tanpa Rokok Bagi Anak: Birokrat Masih Doyan Merokok

Baca Juga:
Lentera Anak: Setop Penjualan Rokok Batangan dan Iklan Rokok

Leave A Reply

Your email address will not be published.