Indeks berita terkini dan terbaru hari ini
Baca :  Tahun Ketiga Pandemi COVID-19, Kelelahan Psikologis Bisa Bikin Penanganan Kendor

37+ Mockup Psd File Background

0

Cariberita.co.id – Risiko paparan COVID-19 menghantui para orang dengan HIV (ODHIV) di masa pandemi. Di sisi lain, ODHIV tetap perlu mengunjungi rumah sakit dan fasilitas kesehatan lainnya demi mendapatkan obat antiretroviral (ARV).

Untuk memastikan ODHIV tetap berobat di masa pandemi dan mengurangi jumlah kunjungan ke fasilitas kesehatan, sejak April 2020 diluncurkanlah program Jak-Anter oleh USAID EpiC Indonesia bekerja sama dengan Dinas Kesehatan DKI Jakarta. Jak-Anter merupakan layanan pengiriman obat ARV ke ODHIV yang tidak dapat mengunjungi fasilitas kesehatan. Kemitraan Dinas Kesehatan DKI Jakarta, EpiC Indonesia dan Good Doctor akan memperkuat program ini sehingga semakin dikenal dan dimanfaatkan oleh klien HIV-AIDS di DKI Jakarta.

Sebagai telemedicine pertama yang bekerja sama dengan EpiC Indonesia dan Dinas Kesehatan DKI Jakarta untuk memfasilitasi pelayanan kesehatan berbasis teknologi digital, PT Good Doctor Technology Indonesia (Good Doctor) dan USAID EpiC Indonesia telah menandatangani perjanjian kerja sama tentang penyediaan lini tambahan dalam pelayanan kesehatan untuk klien HIV/AIDS (ODHIV) melalui penggunaan aplikasi Good Doctor dan GrabHealth powered by Good Doctor.

Plt. Kepala Dinas Kesehatan DKI, drg. Ani Ruspitawati, M.M. menyampaikant terima kasih kepada mitra-mitra dan tim yang bekerja keras untuk memastikan layanan pengantaran ARV dapat dikembangkan secara kolaboratif sehingga memenuhi kebutuhan klien HIV yang kita layani di DKI Jakarta.

Baca Juga:
Nelangsa Jelang Lebaran, Sayurbox PHK Karyawan Lagi

program Jak-Anter oleh USAID EpiC Indonesia bekerja sama dengan Dinas Kesehatan DKI Jakarta dan Good Doctor. (Dok. Good Doctor)
program Jak-Anter oleh USAID EpiC Indonesia bekerja sama dengan Dinas Kesehatan DKI Jakarta dan Good Doctor. (Dok. Good Doctor)

“Pada awalnya Jak-Anter adalah sebuah layanan yang merupakan respons saat pandemi agar klien HIV tetap dapat melanjutkan pengobatan, semua proses harus dilakukan secara manual. Saat ini, kita meneruskan praktik pengantaran yang dilaksanakan saat pandemi untuk klien yang membutuhkan dan memenuhi syarat,” tuturnya dalam keterangan yang diterima Cariberita.co.id.

Baca :  Presiden Jokowi Cabut Status Pandemi Covid-19, Indonesia Sepenuhnya Bebas Corona?

Dalam acara yang sama, Project Director USAID EpiC Indonesia, Erlian Aditya mengatakan kerja sama dengan Good Doctor merupakan inovasi untuk menguatkan program HIV terutama di tingkat puskesmas di DKI Jakarta. Penguatan program ini merupakan kombinasi layanan pengiriman obat ARV yang sudah ada, yaitu Jak-Anter dengan layanan telekonsultasi yang keduanya dapat diakses klien HIV/AIDS melalui aplikasi Good Doctor.

“Kemudahan dan kenyamanan ini sebagai upaya agar klien tidak berhenti melakukan pengobatan dengan alasan apa pun. Keamanan dan kerahasiaan data mereka juga terjamin,” terangnya.

Dalam acara penandatanganan itu, Head of Medical PT Good Doctor Technology Indonesia, dr. Adhiatma Gunawan mengapresiasi kepercayaan yang diberikan USAID EpiC Indonesia kepada timnya untuk memperkuat program HIV bagi masyarakat di DKI Jakarta.

“Kami yakin bahwa telemedicine dapat meningkatkan ketersediaan dan kualitas layanan untuk pencegahan dan pengobatan HIV sehingga semua klien terlayani dengan cepat, aman, dan nyaman. Kerja sama ini sekaligus menunjukkan bahwa sebagai bisnis kami sudah melaksanakan tanggung jawab kami untuk turut mengakhiri AIDS di Indonesia. Tanpa kesetaraan dalam menyediakan layanan pengobatan HIV/AIDS yang berkualitas untuk semua orang, target untuk mengakhiri AIDS pada 2030 akan sulit tercapai,” tutupnya.

Baca Juga:
Lebaran Pertama Tanpa PPKM Setelah Pandemi, Presiden Jokowi Pertegas Soal Ini

Leave A Reply

Your email address will not be published.