Indeks berita terkini dan terbaru hari ini
Baca :  Gejala Omicron pada Orang Dewasa dan Anak: Ciri Khas Batuk Keras hingga Sulit Bernafas, Segera Periksakan Diri!

37+ Mockup Psd File Background

0

Cariberita.co.id – Proses melahirkan bayi terbagi menjadi dua, secara normal atau lewat vaginal dan melalui operasi sesar. Dua proses tersebut ternyata bisa berdampak berbeda terhadap kondisi bayi. 

Dokter spesialis anak dr. Ariani Dewi Widodo, Sp.A(K)., mengatakan bahwa proses melahirkan secara vaginal memang yang terbaik dibandingkan sesar. Hal itu karena bayi yang dilahirkan lewat jalur vagina memiliki keseimbangan bakteri baik yang lebih dominan. 

“Melahirkan secara normal itu yang terbaik karena lahir alami tanpa operasi. Kedua dia membuat proses fisiologi atau proses normal dalam tubuh berjalan dengan baik. Sementara itu, ada dampak lain yang ditimbulkan akibat operasi sesar,” kata dokter Ariani dalam konferensi pers virtual bersama Danone Indonesia, Rabu (5/4/2023). 

Ilustrasi melahirkan bayi (Freepik/rawpixel.com)
Ilustrasi melahirkan bayi (Freepik/rawpixel.com)

Dokter Ariani menjelaskan, bayi yang lahir secara normal akan keluar lewat vagina. Sehingga, yang pertama kali ditemui oleh bayi saat dilahirkan ialah kuman yang berada di vagina ibu. Kuman tersebut justru menjadi modal daya tahan tubuh bagi bayi dan keseimbangan bakteri baik pada sistem pencernaannya.

Baca Juga:
Jumlah Persalinan Sesar Meningkat, Padahal Bisa Berbahaya Bagi Bayi Lho

Lain hal dengan bayi yang lahir secara sesar. Bayi justru akan pertama kali terkontaminasi dengan kuman yang ada di permukaan kulit ibu. 

“Sehingga kalau dia menemui kulit maka dia bertunas di tubuh si bayi sesuai dengan mikrobiota kulit ibu,” imbuh dokter Ariani.

Secara teori, sistem pencernaan bayi dikatakan bagus bila 80 persen didominasi bakteri baik. Sementara itu, komposisi bakteri baik dan jahat pada bayi yang lahir normal dan sesar juga berbeda. 

Dokter Ariani mengatakan bahwa bayi yang dilahirkan secara sesar jumlah bakteri baik lebih sedikit dibandingkan bayi yang lahir normal. Seperti, bakteri baik streptococcus dan bifidobacterium yang dimiliki bayi lahir sesar jumlahnya lebih sedikit.

Baca :  Ini Pentingnya Support System dari Tenaga Profesional Dalam Perjalanan Seorang Ibu dari Masa Kehamilan Hingga Melahirkan

Sebaliknya, bakteri jahat seperti clostridium dan enterobacteriaceae yang juga justru lebih banyak pada bayi lahir sesar.

Baca Juga:
Pekerja yang Cuti Hamil Tetap Dapat THR

“Tapi jangan khawatir, karena kondisi itu masih bisa diatasi dengan anak diberikan ASI sejak batu lahir,” ucap dokter Ariani.

Leave A Reply

Your email address will not be published.