Indeks berita terkini dan terbaru hari ini
Baca :  7 Ciri Gejala Omicron Pada Anak yang Sering Muncul, Orangtua Mesti Tahu Sejak Awal

37+ Mockup Psd File Background

0

Cariberita.co.id – Pemberian vaksin booster sudah dimulai sejak awal Januari lalu, dan akan dilakukan terus hingga merata di seluruh Indonesia. Setidaknya ada beberapa vaksin yang digunakan sebagai booster. Namun perlu dicermati juga bahwa efek samping vaksin booster juga wajib diwaspadai.

Beberapa vaksin yang digunakan, seperti Sinovac, Pfizer, AstraZeneca, dan Moderna, memiliki beberapa efek yang berbeda. Ada yang merasakannya dengan cukup serius, namun ada pula yang gejalanya ringan bahkan tak terasa.

Berikut beberapa efek samping vaksin booster yang umum muncul.

1. Vaksin Sinovac

Baca Juga:
Buat Warga Jakarta yang Ingin Lakukan Vaksinasi Primer dan Booster, Bisa Ikutan yang Digelar LRT Jakarta di Lokasi Ini

Vaksin ini digunakan sebagai booster setelah jarak 6 bulan vaksin kedua. Mungkin banyak pula dari Anda yang mendapatkan dua dosis vaksin ini sebelumnya, dan sudah merasakan pula KIPI dari vaksin ini. 

Beberapa efek yang mungkin timbul antara lain adalah reaksi lokal seperti nyeri pada lokasi suntikan, atau gejala ringan seperti pusing, pegal ringan, dan sebagainya. Umumnya gejalanya tak parah.

2. Vaksin Pfizer

Vaksin ini dapat dikatakan menjadi salah satu vaksin yang memiliki KIPI paling jelas dan terasa. Vaksin ini bisa menjadi booster setelah jarak 6 bulan vaksin kedua, dan bisa lebih dari itu. 

Ilustrasi vaksin booster, panduan pemberian kombinasi vaksin booster (pixabay.com)
Ilustrasi vaksin booster, panduan pemberian kombinasi vaksin booster (pixabay.com)

Beberapa efek samping yang sering muncul, dan terasa lebih keras dari Sinovac, adalah sebagai berikut.

Baca Juga:
POGI: Ibu Hamil Bisa Divaksin Booster 4 Bulan Setelah Dosis Kedua

  • Demam
  • Nyeri sendi dan otot
  • Nyeri pada lokasi suntikan, beberapa mengeluhkan bahkan tangan sampai sulit digerakkan

3. Vaksin AstraZeneca

Vaksin AztraZeneca atau dikenal dengan sebutan AZ menjadi booster selanjutnya yang bisa didapatkan. Aturan booster ini sama, 6 bulan setelah vaksin dosis kedua diberikan.

Baca :  Vaksin AstraZeneca Disebut-sebut Bisa Sebabkan Mielitis Transversa, Apa Itu?

Efek samping vaksin booster AZ antara lain adalah nyeri di lokasi suntikan, gatal, terjadi pembengkakan, sakit kepala, rasa lelah dan lemas, demam, mual, hingga kemerahan.

4. Vaksin Moderna

Vaksin Moderna diberikan sebagai vaksin booster homolog dan heterolog pada vaksin primer AZ, Pfizer, atau Jenssen. Sama, diberikan setelah 6 bulan dari dosis kedua, dan disuntikkan sebanyak setengah dosis.

Efek yang paling sering terdeteksi antara lain merasa mual, demam, sakit kepala, dan rasa lemas setelah beberapa jam menerima vaksin.

Beberapa efek samping vaksin booster di atas biasanya hanya dirasakan pada taraf ringan saja. Namun jika Anda merasakan efek samping yang berat setelah vaksin, direkomendasikan untuk segera menemui dokter untuk berkonsultasi. Semoga berguna, dan terapkan prokes ketat sepanjang waktu.

Leave A Reply

Your email address will not be published.