Indeks berita terkini dan terbaru hari ini
Baca :  Startup Deliveree di Batam Wujudkan Digitalisasi dengan Teknologi AI

37+ Mockup Psd File Background

0

Cariberita.co.id – Transformasi teknologi di sektor kesehatan perlu dimanfaatkan demi pelayanan kesehatan yang lebih baik.

Bahkan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan pengembangan serta pemanfataan teknologi kecerdasan buatan (AI) dan machine learning penting demi peningkatan layanan kesehatan.

Transformasi teknologi, kata Budi, merupakan salah satu poin dari enam strategi transformasi yang diusung Kementerian Kesehatan (Kemenkes), yang di dalamnya juga mencakup transformasi pada layanan primer, layanan rujukan, sistem ketahanan kesehatan, sistem pembiayaan kesehatan, serta sumber daya manusia (SDM) kesehatan.

“Saya berharap kecerdasan buatan dan machine learning dapat berkontribusi untuk Indonesia yang lebih baik dan menjadi lebih sehat bagi anak-anak kita dan generasi mendatang yang lebih sehat,” kata Budi dalam webinar “AI Tech Day 2022” pada Selasa.

Baca Juga:
Menkes Budi Gunadi: Jumlah Kasus Positif Covid-19 RI Naik 43,22 Persen

Budi mengutip laporan McKinsey & Co pada 2022 yang menunjukkan bahwa potensi pasar pada layanan kesehatan digital global diperkirakan bernilai 600 miliar dolar AS dalam 5 tahun ke depan.

Angka tersebut didorong oleh peningkatan dalam penelitian dan pengembangan (R&D) obat-obatan serta layanan perawatan.

Dalam hal skrining dan diagnosis, seperti penggunaan teknologi berbasis genom dalam skrining diperkirakan potensi pasarnya bernilai 25 miliar dolar AS pada 2024. Lainnya seperti teknologi diagnosis digital untuk mengidentifikasi kondisi pasien diperkirakan memiliki potensi pasar sebesar 16 miliar dolar AS pada tahun yang sama.

Berdasarkan hal tersebut, Budi juga mengajak agar perusahaan start up di Indonesia dapat terlibat untuk mengembangkan inovasi dan sistem teknologi kesehatan untuk melayani masyarakat.

Salah satu pemanfaatan AI tersebut adalah dengan mengadopsi teknologi pemindaian ultrasound. Budi mengatakan pihaknya ingin mendorong teknologi tersebut untuk mengotomatiskan analisis data ultrasound di puskesmas yang tersebar di berbagai wilayah Indonesia.

Baca :  Bisa Mengancam Nyawa! Ini Langkah Pertolongan Pertama Kulit Melepuh Karena SJS

Baca Juga:
Siap-Siap! Menkes Bakal Umumkan Tes Antigen Covid-19 yang Boleh Digunakan di Rumah

Teknologi AI pada ultrasound ini dapat membantu para dokter dan tenaga profesional untuk menangkap dan menganalisis data, serta mengidentifikasi penyakit pada pasien, termasuk pada ibu hamil, dengan memberikan detail-detail penting.

Leave A Reply

Your email address will not be published.