Indeks berita terkini dan terbaru hari ini
Baca :  Gelar Aksi Damai, IDI Tuntut Stop Pembahasan RUU Kesehatan

37+ Mockup Psd File Background

0

Cariberita.co.id – Perawakan pendek alias stunting merupakan salah satu keluhan gangguan pertumbuhan yang sering menjadi alasan seorang anak untuk dibawa ke dokter spesialis anak.

Dokter spesialis anak konsultan endokrinologi anak, Prof. dr. Madarina Julia, MPH., Ph.D, Sp.A(K) mengatakan, banyak orang tua cemas, mengira anaknya menderita stunting. Padahal stunting hanyalah salah satu dari berbagai penyebab perawakan pendek.

Menurut WHO, stunting adalah gangguan pertumbuhan dan perkembangan pada anak yang mengalami asupan nutrisi yang buruk, infeksi berulang, dan stimulasi psikososial yang tidak adekuat.

“Kita takut kepada stunting karena beberapa penelitian di beberapa negara menunjukkan bahwa stunting adalah suatu kondisi yang akan sangat mengganggu perkembangan anak, terutama perkembangan kognisi,” jelas dia dalam siaran pers yang Cariberita.co.id terima belum lama ini.

Baca Juga:
5 Channel YouTube Edukasi untuk Belajar Sains dengan Mudah

Ilustrasi stunting pada anak. [Istimewa]
Ilustrasi stunting pada anak. [Dok. Suara/Ilustrasi]

UNICEF mengatakan bahwa stunting akan membuat seseorang mempunyai prestasi pendidikan yang lebih buruk, lebih cenderung putus sekolah atau tidak mencapai jenjang pendidikan yang lebih tinggi, maupun penghasilan/ pendapatan yang lebih rendah sebagai seorang dewasa.

Karena berkaitan dengan asupan nutrisi yang buruk, infeksi berulang, dan stimulasi psikososial yang tidak adekuat, anak stunting kata dia tentu mempunyai riwayat gizi dan riwayat kesehatan yang kurang baik.

Selain itu, anak stunting juga sangat mungkin mengalami gangguan perkembangan. Sehingga, untuk mendiagnosis stunting, selain tinggi badan yang pendek, anak stunting juga kurus dan mempunyai masalah perkembangan.

Untuk dapat mendeteksi dini masalah ini, selain harus dipantau panjang atau tinggi badannya, setiap anak juga harus rutin ditimbang berat badannya, diukur lingkar kepalanya dan dinilai perkembangannya.

“Stunting harus dapat dideteksi dan mendapatkan penanganan dini sehingga perkembangan otak pada 1000 hari pertama kehidupan tidak terganggu,” tambahnya.

Baca :  Berhasil Turunkan Kasus Stunting, Ini Strategi Jitu Kabupaten Madiun

Baca Juga:
Banyak yang Keliru, Ternyata Tidak Semua Anak Bertubuh Pendek Alami Stunting

Namun, lanjut Prof Madarina ada banyak kesalahan penanganan stunting, seperti salah satunya memberikan tambahan susu atau makanan tinggi kalori kepada anak yang tidak memerlukan, bisa sangat merugikan.

Leave A Reply

Your email address will not be published.