Indeks berita terkini dan terbaru hari ini
Baca :  Benarkah Madu Angkak, Jus Jambu, dan Air Kelapa Bisa Sembuhkan DBD?

37+ Mockup Psd File Background

0

Cariberita.co.id – Selama pandemi virus corona Covid-19, ada sejumlah obat dan teknik perawatan medis yang berhasil. Beberapa obat dan teknik perawatan ini juga lebih baik daripada yang lain.

Tapi, ada satu obat yang ditemukan tidak efektif dalam mengobati virus corona Covid-19, yakni Ivermectin.

Sebuah penelitian dari Malaysia menemukan obat Ivermectin tidak bisa mencegah infeksi parah virus corona Covid-19 sejak awal. Penelitian ini juga tidak mendukung penggunaan Ivermectin untuk pasien Covid-19.

Meskipun Ivermectin sudah dikesampingkan sebagai pengobatan virus corona, ini bukan berarti obat-obatan lain tidak bisa bergabung dengan jajaran pengobatan yang sudah disetujui untuk virus corona Covid-19.

Baca Juga:
Sama-Sama Bergejala Pendarahan Dubur, Kenali Beda Wasir dan Kanker Usus Besar

Baru-baru ini, pemerintah Inggris mengambil keputusan untuk melonggarkan aturan pembatasan, termasuk syarat isolasi diri ketika positif virus corona yang akan dimulai pada 1 April 2022 mendatang.

Ilustrasi obat Ivermectin (pexels)
Ilustrasi obat Ivermectin (pexels)

Menjelang hari tersebut, Menteri Kesehatan Inggris, Sajid Javid mengatakan Inggris berada dalam posisi yang baik. Meskipun NHS cukup kewalahan dengan peningkatan kasus virus corona dan banyak orang mengalami Long Covid-19.

Semua ini terjadi ketika Deltacron mulai muncul. Deltacron adalah varian rekombinan dari varian Omicron dan Delta.

Deltacron ini sedang menimbulkan kekhawatiran, karena mungkin menggabungkan antara infeksi parah varian Delta dan penularan cepat varian Omicron.

Tapi dilansir dari Express, Dr Chris Smith optimis bahwa Deltacron bukanlah ancaman besar. Saat ini, varian virus corona yang sedang mendominasi di Inggris adalah subvarian Omicron BA2.

Baca Juga:
Selain Virus Corona Covid-19, Waspada 4 Penyakit Pernapasan yang Menular!

Dalam beberapa minggu terakhir pun para ilmuwan sedang merundingkan kembali perlu atau tidaknya dosis keempat vaksin Covid-19.

Baca :  Peneliti Temukan Sebagian Pasien Varian Omicron Sudah Pernah Terinfeksi Covid-19

Hal ini disebabkan oleh kelemahan vaksin Covid-19 dosis keempat dan kesenjangan vaksinasi yang cukup besar antara negara kaya dan miskin.

Jika hal ini tidak menjadi fokus, ada kemungkinan yang lebih besar bahwa varian virus corona baru mungkin akan mengubah gambaran pandemi virus corona Covid-19 dalam sekejap.

Leave A Reply

Your email address will not be published.