Indeks berita terkini dan terbaru hari ini
Baca :  Kasus Baru Covid-19 Tembus 26 Ribu Dalam Sehari, Hong Kong Bakal Lockdown?

37+ Mockup Psd File Background

0

Cariberita.co.id – Pernahkah Anda mengenal istilah kabut otak atau brain fog? Istilah ini kembali populer pada pandemi Covid-19 yang terjadi selama kurang lebih dua tahun belakangan. Kondisi ini, meski tak resmi sebagai kondisi medis, dirasakan banyak penyintas Covid-19 dari awal infeksi hingga beberapa saat setelah masa pemulihan.

Tapi sebenarnya apa itu kabut otak? Untuk mengenali definisi dan gejala yang biasa muncul saat seorang dinilai mengalami kabut otak, Anda bisa simak di bawah ini.

Memahami Apa Itu Kabut Otak

Kabut otak dapat dipahami sebagai kelompok gejala yang muncul akibat infeksi Covid-19, atau bisa juga disebabkan oleh hal lain, secara umum, penderita kabut otak akan mengalami gejala memori memudar, sulit berkonsentrasi, sulit memproses informasi, kelelahan, serta pikiran yang kacau.

Baca Juga:
Update Kasus Covid-19 di Riau: 15 Pasien Meninggal, 630 Orang Sembuh

Memang bukan kondisi yang sangat serius dan hilang dengan sendirinya setelah beberapa saat. Namun akan sangat baik jika Anda bisa mengenali gejalanya sedini mungkin bukan?

Beberapa Tanda Kabut OTak

Seperti yang dijelaskan di bagian sebelumnya, dan akan dijabarkan di sini, terdapat beberapa gejala yang bisa dikenali saat seseorang mengalami kondisi tersebut.

Ilustrasi pusing. (pexels.com/Mikhail Nilov)
Ilustrasi kelelahan, kabut otak. (pexels.com/Mikhail Nilov)

1. Sulit Konsentrasi

Gejala ini paling sering muncul dan umum terjadi pada penderita kabut otak. Tidak jelas mengapa seorang mengalami sulit konsentrasi setelah menderita Covid-19, namun hal ini nyata adanya. Bahkan pada banyak kasus, seorang cenderung melakukan kesalahan konyol di tugas yang sederhana.

Baca Juga:
Viral Nakes Kesulitan Suntik Vaksin Anak Suku Baduy, Mereka Dibekali Ilmu Kebal

2. Sulit Memproses Informasi

Kabut otak juga muncul ketika seorang sulit memproses informasi. Tugas yang idealnya bisa diselesaikan dalam waktu singkat, akan memerlukan waktu lebih lama untuk diselesaikan. Hal ini bisa menjadi pemicu frustasi pada penderitanya.

Baca :  Studi Inggris: Booster Vaksin Covid-19 Turunkan Tingkat Kematian 93 Persen

3. Memori Memudar

Lebih kepada ingatan jangka pendek yang sulit untuk disusun dan dibuat. Penderita kabut otak akan mengalami gangguan mengingat hal-hal yang baru saja terjadi, sehingga akan menyulitkan aktivitas setiap hari.

4. Pikiran Kacau

Gangguan pada aktivitas otak ini akan membuat penderitanya memiliki pikiran yang kacau dan mengalami masalah serius pada multitasking. Meski demikian seiring berjalannya waktu kabut otak akan menghilang.

Ketika mengalami kabut otak ini, sebaiknya Anda segera mendatangi dokter untuk berkonsultasi. Biasanya dokter akan menyiapkan beberapa multivitamin, atau suplemen nutrisi otak agar otak kembali pulih dan berfungsi dengan baik.

Leave A Reply

Your email address will not be published.