Indeks berita terkini dan terbaru hari ini
Baca :  Dapat Mempengaruhi Perkembangan Janin, Ibu Hamil Jangan Lupa Penuhi Asupan Yodium

37+ Mockup Psd File Background

0

Cariberita.co.id – Perempuan berusia di atas 40 tahun yang ingin hamil harus mempersiapkan diri dengan baik. Sebab, ada beberapa risiko hingga tips kehamilan aman yang perlu diketahui.

Dokter Spesialis Kebidanan dan Kandungan RSIA Grand Family, dr. Gahrani Chen, Sp.OG menjelaskan ada beberapa hal yang perlu diperhatikan ibu hamil agar masa kehamilan dapat dilalui tanpa rasa was-was. Apalagi usia kehamilan ideal perempuan yaitu 25 hingga 35 tahun.

“Karena pada periode tersebut organ-organ reproduksi bekerja secara optimal, tidak hanya itu, kesiapan mental sang ibu pun sudah matang. Pada usia 25 hingga 35 tahun sel-sel telur yang berada dalam rahim ada pada kondisi terbaik,” ujar dr. Gahrani melalui keterangan yang diterima suara.com, Rabu (13/9/2024).

Ia juga menjelaskan kualitas sel telur dapat mengalami penurunan seiring berjalannya waktu, baik karena paparan polusi maupun karena asupan gizi dan gaya hidup yang kurang sehat. Kontaminasi tersebut dapat mengakibatkan berbagai risiko dan masalah dalam kehamilan, karena berhubungan dengan kualitas janin, seperti risiko terjadi Down Syndrome pada janin.

ilustrasi kehamilan. (shutterstock)
ilustrasi kehamilan. (shutterstock)

“Keadaan tersebut berpengaruh juga pada kesehatan ibu karena menurunnya stamina dan fisik, seperti adanya penyakit bawaan hipertensi dan diabetes. Namun dengan kemajuan teknologi saat ini, kelainan-kelainan yang mungkin terjadi dapat terdeteksi sejak awal, dengan melakukan screening di awal kehamilan dan pemantauan khusus dari dokter spesialis di masa kehamilan,” ungkap dr. Gahrani.

Baca Juga:Mengenal 15 Jenis Kekerasan Seksual Menurut Komnas Perempuan Indonesia

Berikut ini cara hamil di atas usia 40 tahun untuk perempuan yang perlu diperhatian:

1. Makanan Ibu Hamil di Atas 40 Tahun

Dari segi gizi dan asupan makanan, tidak ada perbedaan bagi ibu hamil pada umumnya. Seorang ibu yang sedang hamil harus benar-benar memperhatikan makanan yang dikonsumsi.

Baca :  Pentingnya Menjaga Asupan Nutrisi sebelum Hamil, Dapat Mencegah Risiko Bayi Stunting

Ibu hamil yang mengkonsumsi kopi akan menghambat penyerapan zat besi oleh tubuh, itulah sebabnya mengapa gaya hidup dan makanan yang masuk ke dalam tubuh harus benar-benar diperhatikan.

“Makanan bergizi tidak harus berupa makanan yang mahal. Makanan sederhana yang mudah diperoleh seperti tempe dan tahu yang memiliki kandungan protein yang tinggi, tidak kalah dengan daging,” ujar dr. Gahrani.

Baca Juga:7 Potret Kehangatan Acara Mitoni Kehamilan Anak Kedua Aurel dan Atta

2. Makanan yang Dihindari di Atas 40 Tahun

Beberapa jenis makanan harus dibatasi, seperti makanan yang tinggi lemak, cepat saji dan gula. Bagi ibu hamil yang memiliki riwayat tekanan darah tinggi atau kolesterol tinggi, tidak disarankan untuk mengonsumsi obat-obatan untuk menurunkan tingkat kolesterol dalam darah, tanpa anjuran dari dokter spesialis kandungan.

“Sebagai gantinya konsumsilah makanan yang berfungsi untuk menurunkan tekanan darah ataupun kolesterol seperti mentimun, sayuran hijau, buah bit, kentang, buah beri, wortel, pisang,” jelasnya.

“Sementara bagi calon ibu dengan riwayat diabetes, obat diabetes berupa injeksi boleh diberikan agar kadar gula dalam darah dapat dikendalikan, hal ini tentunya harus dikonsultasikan terlebih dahulu dengan dokter spesialis penyakit dalam,” tambah dr. Gahrani.

3. Cara Hamil Jelang Menopause

Menurut dr. Gahrani, sebaiknya perempuan yang telah memasuki masa pra-menopause disarankan tidak menjalani kehamilan, karena risiko yang akan dihadapi akan semakin tinggi.

ilustrasi kehamilan (pexels.com/ Garon Piceli)
ilustrasi kehamilan (pexels.com/ Garon Piceli)

Gejala masa pra-menopause yang akan dialami seseorang perempuan adalah seperti hot flush atau ensasi panas secara tiba-tiba pada bagian tubuh atas, biasanya terjadi di wajah, leher atau dada, insomnia atau menstruasi tidak teratur.

“Tapi tidak menutup kemungkinan terjadinya kehamilan, jadi masih ada harapan bagi perempuan tersebut untuk hamil. Selama sel telur masih ada, serta sistem hormonal yang stabil tetap ada kemungkinan terjadinya kehamilan, walaupun tingkat kesuburan sudah berkurang, inseminasi pun masih bisa dilakukan,” papar dr. Gahrani.

Baca :  Bintang Serial AS 'The Hills' Heidi Montag Akui Suka Makan Daging Mentah, Padahal Sangat Berbahaya

4. Siap Risiko yang Terjadi

Ia menambahkan, paling penting adalah sang ibu harus siap untuk menghadapi berbagai keluhan dan risiko yang mungkin timbul, serta menikmati proses kehamilan yang diinginkan tersebut dengan mengatur asupan gizi yang seimbang.

“Cukup istirahat serta berolahraga untuk menjaga stamina selama hamil. Selain itu disarankan bagi wanita berusia 40 tahun ke atas untuk melakukan Medical Check Up sebelum hamil,” jelasnya.

5. Terapkan Gaya Hidup Sehat

Hal yang perlu diingat saat perempuan hamil diatas usia 40 tahun adalah selalu menjalani gaya hidup sehat serta patuh pada anjuran dokter spesialis kandungan yang menanganinya. Tak lupa pula untuk melakukan screening pada janin, misalnya dengan melakukan konsultasi kepada dokter spesialis fetomaternal.

Fetomaternal adalah salah satu cabang subspesialisasi dari bagian kandungan dan kebidanan obstetri dan ginekologi) yang menangani kasus kehamilan dengan risiko tinggi bagi calon ibu, serta perkembangan dan diagnosis gangguan janin di dalam kandungan.

Leave A Reply

Your email address will not be published.