Indeks berita terkini dan terbaru hari ini
Baca :  Longgarkan Perbatasan, Jepang Bakal Izinkan Lebih Banyak Siswa dan Pekerja Asing Masuk

37+ Mockup Psd File Background

0

Cariberita.co.id – Gambar mikroskop yang dipublikasikan oleh College of American Pathologists and Archives of Pathology and Laboratory Medicine menunjukkan sel-sel plasenta dari bayi lahir mati dengan infeksi SARS-CoV-2. Sel-sel virus ditunjukkan oleh noda yang lebih gelap.

Penelitian yang dipublikasikan pada Kamis, 10 Februari 2022, menunjukkan bahwa virus corona dapat menyerang dan menghancurkan plasenta, yang mungkin menjadi penyebab utama bayi lahir mati pada ibu hamil yang terinfeksi Covid-19.

Penelitian baru menunjukkan virus corona dapat menyerang dan menghancurkan plasenta dan menyebabkan bayi lahir mati pada ibu hamil yang terinfeksi.

Hasil studi ini kembali menegaskan bahwa wanita hamil menghadapi risiko yang lebih tinggi jika terinfeksi Covid-19.

Baca Juga:
Jangan Dianggap Ringan, Ini Ciri-ciri Gejala Omicron yang Bisa Berujung ke Rumah Sakit

Para peneliti di 12 negara, termasuk Amerika Serikat, menganalisis jaringan plasenta dan mengotopsi 64 bayi lahir mati dan empat bayi baru lahir yang meninggal tak lama setelah lahir. Semua kasus melibatkan wanita yang tidak divaksinasi, yang terinfeksi Covid-19 selama kehamilan mereka.

Studi ini memperkuat bukti bahwa kerusakan plasenta lebih mungkin menyebabkan kelahiran mati daripada infeksi itu sendiri. Demikian dikatakan Dr. Jeffery Goldstein, ahli patologi di Fakultas Kedokteran Feinberg Universitas Northwestern.

Penulis utama Dr. David Schwartz, seorang ahli patologi Atlanta, mengatakan infeksi lain dapat menyusup ke plasenta dan menyebabkan lahir mati, biasanya dengan menginfeksi dan merusak janin. Contoh terbaru adalah virus Zika.

Dia dan rekan-rekannya ingin melihat keterkaitan kasus bayi lahir mati pada wanita hamil dengan Covid-19. Tetapi apa yang mereka temukan adalah bahwa plasentalah yang terinfeksi dan dihancurkan secara ekstensif.

Plasenta yang terinfeksi virus SARS-CoV-2. (College of American Pathologists and Archives of Pathology and Laboratory Medicine)
Plasenta yang terinfeksi virus SARS-CoV-2. (College of American Pathologists and Archives of Pathology and Laboratory Medicine)

Jaringan plasenta normal seharisnya berwarna kemerahan, dengan tekstur sehat dan kenyal. Namun, spesimen yang mereka pelajari kaku, dengan perubahan warna gelap pada jaringan mati.

Baca :  Mengenal Virus NeoCov, Benarkah Masih Bagian dari Virus Corona?

Baca Juga:
Garis Keturunan Virus Corona Misterius Bermunculan di Sampel Limbah Kota New York

Plasenta adalah organ yang terbentuk dan menempel pada rahim selama kehamilan. Ini terhubung dengan tali pusar, menyediakan oksigen dan nutrisi dari aliran darah ibu ke janin.

Virus kemungkinan mencapai plasenta melalui aliran darah, menempel pada sel-sel yang rentan dan menyebabkan peradangan yang tidak biasa, yang menghalangi aliran darah dan oksigen. Itulah yang menyebabkan kematian jaringan plasenta dan mati lemas, kata para peneliti.

Leave A Reply

Your email address will not be published.