Indeks berita terkini dan terbaru hari ini
Baca :  Pakar Mengimbau Masyarakat untuk Mengindari 5 Jenis Makanan Tidak Menyehatkan, Salah Satunya Sosis

37+ Mockup Psd File Background

0

Cariberita.co.id – Obesitas atau kelebihan berat badan sudah sebaiknya dianggap sebagai suatu penyakit bukan lagi sekadar persoalan penampilan fisik. Pasalnya, orang yang mengalami obesitas sering kali juga mengidap penyakit lainnya, seperti diabetes dan hipertensi.

Dokter spesialis gizi klinik Slimming Center by Dr. Wong, dr. Nathania, Sp.GK., menjelaskan bahwa obesitas bisa menyebabkan terjadinya kondisi sindroma metabolik atau penyakit gangguan metabolisme tubuh. Kondisi itu terjadi akibat banyaknya peradangan yang terjadi akibat bobot tubuh terlalu besar.

“Obesitas itu menyebabkan terjadinya peradangan di tubuh, peradangannya kecil-kecil tapi menyeluh,” kata dokter Nathania ditemui di Jakarta beberapa waktu lalu.

Ilustrasi obesitas - Kebiasaan Sepele yang Bikin Gemuk. (Pexels)
Ilustrasi obesitas – Kebiasaan Sepele yang Bikin Gemuk. (Pexels)

Peradangan dalam tubuh yang terjadi terus menerus pada akhirnya bisa merusak pembuluh darah juga organ lainnya. Selain itu, penumpukan lemak berlebih di dalam tubuh pun memperberat beban kerja organ. 

Baca Juga:
Kiky Saputri Kena Body Shaming Perut Gelambir, Gegara Obesitas?

“Terlalu banyak lemak di tubuh juga kan gak bagus karena mengeluarkan sel-sel kecil yang bikin badan gak segar. Meskipun sudah makan juga tetap lapar, alarm kenyangnya ilang atau menurun,” jelas dokter Nathania.

Berdasarkan data Kementerian Kesehatan RI, kasus obesitas di Indonesia memang masih tinggi. Data Riset Kesehatan Dasar tahun 2018 tercatat bahwa 2 dari 10 orang dewasa di Indonesia mengalami obesitas. 

Menurut dokter Nathania, faktor gaya hidup kurang gerak juga pola makan tidak sehat jadi penyebab utama banyak orang alami obesitas. 

“Karena orang maunya instan, budaya makan karbohidrat tinggi. Makanan gak boleh cuma karbohidrat aja, tapi juga proteinnya. Boleh makan nasi tapi harus ada protein dari ikan, telur, daging. Selain gaya hidup instan, kekurangan protein, terlalu banyak makan karbo, juga malas gerak,” ujarnya.

Baca :  Posyandu Lebih Dipercaya Dibanding Live Dokter Influencer, Kok Bisa?

Ia juga menyampaikan kalau penanganan obesitas harus dilakukan seperti pengobatan penyakit pada umumnya. Sehingga masyarakat bisa lebih mawas diri untuk menjaga kesehatannya.

Baca Juga:
4 Manfaat Konsumsi Protein Whey bagi Kesehatan, Bantu Pembentukan Otot

“Kita harus mengubah paradigma obesitas bukan hanya estetik, tapi tentang penyakit. Obesitas harus kita treat seperti penyakit lainnya,” kata dokter Nathania.

Leave A Reply

Your email address will not be published.