Indeks berita terkini dan terbaru hari ini
Baca :  Polusi Udara Jakarta Memburuk, Pakar Kesehatan Larang Balita Bermain di Taman Dekat Jalan

37+ Mockup Psd File Background

0

Cariberita.co.id – Kasus Covid-19 yang kembali melonjak di tanah air, membuat pakar kesehatan AS, Dokter Faheem Younus, kembali memberi edukasi masyarakat dengan bahasa Indonesia di akun Twitter-nya.

“Kasus Covid meningkat di Indonesia. Retweet jika Anda ingin saya membagikan beberapa tips dalam bahasa lokal,” ujar dr. Faheem dalam cuitannya dikutip suara.com, Sabtu (5/2/2022).

Meski ini bukan yang pertama kali dr. Faheen nge-tweet dalam bahasa Indonesia, tetap saja melihat cuitan berbahasa lokal ini, beberapa warganet langsung meresponsnya sebagai sesuatu yang perlu diwaspadai. 

“Saat dr. Faheem sudah bersabda dengan bahasa Indonesia, bener-bener sudah nggak beres ini Covid-19, hah capek,” timpal @zizuu_.

Baca Juga:
Kasus Melonjak, Menhan Polandia Mariusz Blaszczak Umumkan Positif Covid-19

Hari berikutnya, dr. Faheem menyampaikan kabar baik yang meyatakan bahwa tingkat keparahan Covid-19 karena varian Omicron di Indonesia tidak akan separah gelombang pandemi sebelumnya.

“Kabar baik, dengan 135 juta orang telah divaksinasi penuh dan 30 juta Covid-19 pulih (sembuh), Indonesia seharusnya tidak mengalami tingkat kehancuran yang sama seperti yang disebabkan Delta. Tetap vaksinasi. Teruskan vaksinasi,” ungkapnya.

Sementara itu, menurut data Kemenkes RI per 4 Februari 2022, lagi-lagi kasus Covid-19 semakin melonjak, dengan bertambah 32.211 kasus baru dalam sehari.

Sehingga kini di Indonesia ada 140 ribu kasus aktif, atau jumlah orang yang masih bisa menularkan Covid-19 ke orang lain.

Di sisi lain, kematian baru juga semakin bertambah, dengan 42 kasus per hari, sehingga total kematian kini 144 ribu kasus.

Baca Juga:
Dokter Faheem Younus Luruskan Salah Paham Soal ‘Gejala Ringan’ Varian Omicron, Apa Katanya?

Baca :  Terpopuler: Tanda Covid-19 di Indonesia Dalam Bahaya Hingga Risiko Terlalu Sering Makan Mi Instan
Leave A Reply

Your email address will not be published.