Indeks berita terkini dan terbaru hari ini
Baca :  Longgarkan Perbatasan, Jepang Bakal Izinkan Lebih Banyak Siswa dan Pekerja Asing Masuk

37+ Mockup Psd File Background

0

Cariberita.co.id – Kasus Covid-19 varian Omicron masih terus melonjak di Indonesia, masyarakat kembali memperketat pola hidup sehat salah satunya dengan rutin mengonsumsi vitamin D.

Kabar baiknya, menurut penelitian terbaru yang dipublikasi di jurnal PLOS ONE, menunjukan vitamin D sangat berperan penting untuk memulihkan pasien Covid-19 bergejala berat atau kritis.

Itulah sebabnya kini vitamin D dimasukan dalam paket obat dan pedoman tatalaksana penanganan pasien Covid-19, yang dikukuhkan 5 organisasi profesi kedokteran.

Adapun lima organisasi tersebut yakni Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI), Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI), Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), Perhimpunan Dokter Spesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif Indonesia (PERDATIN), dan Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia (PERKI).

Baca Juga:
Setuju dengan Pernyataan Luhut Binsar Panjaitan, Wagub DKI Riza Patria: Boleh Jalan-jalan ke Mal Apalagi Sudah Booster

Ilustrasi Vitamin D (Elements Envato)
Ilustrasi Vitamin D (Elements Envato)

Pedoman ini baru saja diperbarui pada Januari 2022 lalu. Di dalamnya menjelaskan bahwa vitamin D3 1000 IU hingga 5000 IU digunakan sebagai terapi pasien dengan seluruh tingkat gejala. Pemberian vitamin D3 juga diberikan selama 14 hari.

Meski dalam kondisi lonjakan kasus dan kebutuhan vitamin D yang semakin tinggi, perusahaan farmasi PT Dexa Medica melalui produk Oxyvit memastikan ketersediaan vitamin D aman dan terjamin.

Perlu diketahui, sebelumnya Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) mengatakan di Indonesia vitamin D hanya boleh diproduksi dalam dosis 400 IU, tapi aturan kini diubah untuk mencegah kelangkaan maka dosis di atas 1000 IU sudah bisa diproduksi.

“Kami memproduksi Oxyvit D3 dengan sediaan softgel yang halal, vitamin D3 ini dalam bentuk oil yang mana bioavailability dua kali lebih baik dibandingkan bentuk kaplet atau tablet,” ujar  Dr. Raymond Tjandrawinata, Molecular Pharmacologist PT Dexa Medica melalui keterangannya kepada suara.com, Selasa (15/2/2022).

Baca :  Satgas COVID-19 Waspadai Peningkatan Kasus Varian Omicron di Luar Pulau Jawa dan Bali

Raymond menambahkan, untuk menjamin pasokan pihaknya memastikan akan meningkatkan kapasitas dan kapabilitas produksi vitamin D agar lebih berkualitas.

Baca Juga:
Gubernur Sumut Edy Rahmayadi Akan Setop PTM Jika Kasus Covid-19 Melonjak

“Melalui komitmen kuat terhadap mutu tersebut, kami ingin memenuhi kebutuhan masyarakat untuk produk kesehatan, termasuk produk vitamin D3,” tutup Raymond.

Leave A Reply

Your email address will not be published.