Indeks berita terkini dan terbaru hari ini
Baca :  Demi Punya Anak Laki-Laki karena Takut Ditinggal Suami, Wanita Hamil Ini Rela Kepalanya Dipaku

37+ Mockup Psd File Background

0

Cariberita.co.id – Sikat gigi salah satu rutinitas penting yang harus dilakukan setidaknya 2 kali sehari, guna menjaga kesehatan mulut dan gigi.

Tapi, seorang dokter gigi mengatakan rutin sikat gigi saja tidak cukup. Banyak orang seringkali melewatkan 1 elemen penting dalam menjaga kebersihan mulut dan gigi.

Dr. Mark Burhenne, mengatakan satu elemen penting itu adalah flossing. Tidak melakukan flossing setelah sikat gigi justru akan menimbulkan penyakit berbahaya.

“Mulut yang sehat adalah kunci tubuh yang sehat.” kata Dr Mark Burhenne dikutip dari The Sun.

Baca Juga:
Ahli Sebut Virus Corona Varian Omicron Tingkatkan Risiko Long Covid-19

Dr Burhenne mengatakan flossing dapat membantu mencegah tiga penyakit mematikan, seperti demensia, penyakit jantung dan pembekuan darah serta masalah seputar kesuburan.

“Menurut sebuah studi 2019, bakteri yang biasanya ada di mulut dapat melepaskan racun yang masuk ke otak dan berkaitan dengan Alzheimer,” kata Dr Burhenne.

Ilustrasi flossing (Elements Envato)
Ilustrasi flossing (Elements Envato)

Para ahli di Harvard Medical School mengatakan ada hubungan antara penyakit jantung dan kesehatan mulut yang baik.

Mereka menyatakan bahwa penelitian telah menunjukkan bahwa mereka yang memiliki kesehatan mulut buruk dan menderita masalah seperti penyakit gusi atau kehilangan gigi, seringkali memiliki tingkat serangan jantung dan stroke yang lebih tinggi daripada orang yang memiliki kesehatan mulut yang baik.

Penelitian juga telah menghubungkan penyakit periodontal (terutama jika karena infeksi bakteri yang disebut porphyromonas gingivalis) dan rheumatoid arthritis.

Baca Juga:
Awas, Gejala Virus Corona Covid-19 Ini Lebih Buruk Bila Keseringan Olahraga

“Selain itu, sebuah studi 2018 menemukan hubungan antara bakteri yang sama dan risiko kanker pankreas,” jelasnya.

Dr Burhenne juga menambahkan bahwa flossing dapat mengurangi peradangan dan protein reaksi-C, yang bisa membantu meningkatkan sistem kekebalan Anda.

Baca :  Dua Tahun Pandemi, Apa Kata Satgas Covid-19 Tentang Kepatuhan Protokol Kesehatan di Masyarakat?

Dr Nigel Carter, kepala British Dental Foundation sebelumnya mengatakan bahwa mulut dapat meningkatkan peradangan di seluruh tubuh.

“Kebersihan mulut yang buruk bisa memicu pelepasan sejumlah besar bahan kimia yang dikenal sebagai mediator, yang merupakan penyebab dari peradangan terkait dengan penyakit jantung,” ujarnya.

Sebuah studi yang diterbitkan pada tahun 2008 oleh para ahli di University of Bristol juga menemukan bahwa bakteri bisa masuk ke aliran darah melalui gusi. Sehingga, bakteri ini bisa bergabung dengan trombosit dalam darah untuk membuat gumpalan darah.

Bahkan, bakteri ini bisa menyebabkan serangan jangtung pada orang yang sehat dan bugar. Dr Burhenne mengatakan flossing juga dapat meningkatkan kesuburan dan mencegah kelahiran prematur.

Pada tahun 2011, para ahli di Swedia menemukan bahwa wanita yang memiliki penyakit gusi berjuang untuk hamil lebih daripada upaya mereka yang memiliki gusi yang sehat.

Makalah tersebut menemukan bahwa wanita dengan penyakit gusi membutuhkan waktu tujuh bulan untuk hamil, daripada wanita yang tidak memiliki penyakit gusi.

Peneliti utama Profesor Roger Hart, dari University of Western Australia, mengatakan penyakit gusi mungkin menjadi salah satu dari beberapa faktor yang dapat dimodifikasi untuk meningkatkan kemungkinan kehamilan.

Pada tahun 2019, sebuah penelitian juga diterbitkan dalam Journal of Clinical Periodontology yang menemukan bahwa wanita kesehatan gusi lebih buruk berisiko melahirkan prematur.

Para peneliti menemukan bahwa wanita yang memasuki persalinan lebih awal adalah 45 persen lebih mungkin untuk memiliki penyakit gusi dibandingkan wanita lainnya.

Leave A Reply

Your email address will not be published.