Indeks berita terkini dan terbaru hari ini
Baca :  Ahli Sebut 2023 Jadi Tahun Terpanas Sepanjang Sejarah, Ketahui Tips Jaga Kesehatan Saat Panas Ekstrem

37+ Mockup Psd File Background

0

Cariberita.co.id – Penelitian telah menunjukkan bahwa orang yang berusia di atas 40 tahun dan memiliki penyakit penyerta atau komorbid berisiko lebih besar alami long covid.

Long covid merupakan gejala sisa yang bertahan dalam tubuh selama beberapa waktu setelah sembuh dari infeksi Covid-19. Ilmuwan Inggris menemukan bahwa sekitar dua persen populasi di negara itu mengalami long covid.

Namun menurut survei oleh Kantor Statistik Nasional (ONS) India yang diterbitkan pada awal Januari 2022, vaksinasi menjadi peran kunci dalam mengurangi risiko long covid.

Dalam penelitiannya, dibuktikan bahwa vaksinasi Covid-19 efektif dalam mencegah infeksi menjadi parah. Orang yang sudah divaksinasi lengkap juga kurang rentan terhadap komplikasi yang disebabkan oleh virus corona SARS Cov-2 itu.

Baca Juga:
Antisipasi Lonjakan Kasus COVID-19, Pemkot Surakata Siapkan 680 Tempat Tidur di Seluruh Rumah Sakit di Solo

Berdasarkan analisis data yang terdiri dari 15 studi Inggris dan internasional, ditemukan bahwa orang yang telah menerima dua dosis standar vaksin Pfizer, Moderna, dan AstraZeneca (Covishield di India) juga satu vaksin Janssen hanya memiliki kemungkinan setengah alami long covid, dibandingkan orang yang tidak divaksinasi.

Sebagaimana dikutip dari Times of India, data tercatat bahwa efektivitas vaksin untuk mencegah long covid tertinggi pada orang berusia di atas 60 tahun dan terendah pada mereka yang berusia antara 19-35 tahun.

Ditemukan juga bahwa orang yang terinfeksi Covid-19 melaporkan gejala yang membaik lebih ringan setelah divaksinasi.

Oleh karena itu, penelitian tersebut menyarankan bahwa vaksinasi tidak hanya mengurangi gejala infeksi, tetapi juga meminimalkan risiko long covid.

Batuk terus-menerus, kelelahan, nyeri dada, juga sesak napas termasuk beberapa gejala umum pasca-Covid yang mereda seiring waktu. Namun, beberapa gejala long covid, seperti kabut otak juga gangguan indera penciuman dan perasa atau secara medis disebut parosmia dan anosmia, bisa berlangsung lama pada beberapa orang.

Baca :  Kemenkes Ungkap Perbedaan Penanganan Lonjakan Kasus Covid-19 Varian Delta dan Omicron

Baca Juga:
Presiden Jokowi Minta Percepatan Vaksinasi Corona di Kabupaten Sumenep

Para peneliti mengingatkan, untuk tetap merawat tubuh setelah sembuh dari infeksi Covid-19. Agar tubuh dapat pulih sepenuhnya.

Cara paling sederhana dengan tetap terhidrasi, makan makanan kaya nutrisi, dan buah-buahan. Berolahraga secara teratur sesuai yang direkomendasikan dokter.

Leave A Reply

Your email address will not be published.