Indeks berita terkini dan terbaru hari ini
Baca :  5 Bahaya Flare Bagi Kesehatan, Tak Hanya Jadi Pemicu Kebakaran

37+ Mockup Psd File Background

0

Cariberita.co.id – Semakin majunya teknologi dan dunia kedokteran, kini mendeteksi penyakit di organ dalam, seperti saluran pencernaan tanpa melakukan operasi, kapsul endoskopi bisa menjadi pilihan dibandingkan endoskopi konvensional. 

Pasalnya, tindakan medis menggunakan kapsul endoskopi ini lebih disarankan karena bisa lebih jelas dan hasilnya lebih baik untuk mengevaluasi saluran pencernaan bahkan sampai usus halus. 

Selain tujuan yang disebutkan di atas, kapsul endoskopi merupakan metode yang nyaman untuk pemeriksaan saluran pencernaan yang memungkinkan pasien melakukan aktivitas normal saat menjalani prosedur ini, tanpa memerlukan anestesi dan intervensi bedah.

Dokter Spesialis Penyakit Dalam dan Konsultan Gastroenterologi Hepatologi RS Siloam Lippo Village, Dr. dr. Tjahjadi Robert Tedjasaputra, Sp.PD-KGEH, menerangkan bahwa kapsul endoskopi adalah prosedur pemeriksaan endoskopi yang dilakukan dengan menggunakan sebuah kapsul yang berisi kamera dan lampu kecil yang dikonsumsi oleh pasien. 

Baca Juga:
Jennifer Dunn Jalani Prosedur Medis Pengecilan Ukuran Lambung, Demi Tubuh Kurus?

Jangka waktu aktifnya kapsul tersebut bisa mencapai 12 (dua belas) jam di dalam tubuh. Kapsul tersebut dapat mengambil gambar dari bagian usus dan mengirimkannya ke penerima sinyal di luar tubuh untuk dianalisis oleh dokter. 

“Prosedur ini biasanya digunakan untuk memeriksa usus halus, karena bagian tersebut adalah bagian yang sulit dijangkau dengan endoskopi konvensional” ujar dr. Robert.

Ilustrasi mengalami radang usus buntu (Freepik/freepik)
Ilustrasi mengalami radang usus buntu (Freepik/freepik)

Prosedur Penggunaan Kapsul Endoskopi
Ada beberapa tahapan yang perlu dilakukan oleh pasien sebelum diberikan kapsul endoskopi. Pertama, pasien harus berpuasa selama kurang lebih 6 (enam) jam sebelum prosedur dilakukan. Kedua, kapsul endoskopi ditelan oleh pasien dan akan melewati saluran pencernaan dan bekerja mengambil gambar dari bagian dalam usus pasien.

Beberapa jam kemudian setelah kapsul masuk ke dalam tubuh, pasien akan dimonitor oleh penerima sinyal yang bertugas mengambil gambar. Tahap terakhir adalah pembuangan kapsul secara alami saat pasien buang air besar. Biasanya pasien dapat mengeluarkan kapsul endoskopi saat buang air besar antara 2 (dua) sampai 3 (hari) setelah kapsul tersebut ditelan.

Baca :  Area Leher dan Ketiak Anak Menghitam Tenyata Bisa Jadi Tanda Diabetes, Dokter Ungkap Ciri-cirinya

“Prosedur ini biasanya tidak menimbulkan rasa sakit dan memakan waktu sekitar 10 (sepuluh) jam atau lebih untuk monitor, tergantung pada bagian tubuh yang diperiksa terutama di bagian usus halus,” ungkap dr. Robert.

Baca Juga:
W Superclub Mal Artha Gading Hadirkan Hiburan Berkelas dengan Teknologi Canggih dan Suara Mutakhir

Teknis Pembacaan Hasil Penggambaran Kapsul Endoskopi
Pembacaan hasil dari kapsul endoskopi akan dilakukan oleh dokter dengan menggunakan komputer yang berfungsi untuk memproses dan menganalisis gambar yang diambil dari alat penerima sinyal yang diselempangkan pada badan pasien.

Alat penerima sinyal ini akan dihubungkan ke komputer yang dilengkapi dengan perangkat lunak khusus untuk memproses gambar yang diambil oleh kapsul.

Dokter akan menilai hasil kapsul endoskopi untuk mencari tanda-tanda kelainan, seperti luka, peradangan, polip, atau tumor. Hasil kapsul endoskopi yang sudah dianalisis kemudian digunakan dokter untuk menentukan diagnosis yang akurat dan membantu dalam perencanaan pengobatan yang lebih tepat.

Lebih lanjut lagi, dokter lulusan Subspesialis Konsultan Gastroenterologi Universitas Indonesia ini menyebutkan bahwa tujuan utama dari kapsul endoskopi adalah untuk membantu mendiagnosis kelainan pada saluran pencernaan, seperti:

1. Lesi dan polip: kapsul endoskopi dapat membantu dokter dalam menemukan lesi dan ulserasi pada saluran pencernaan yang sulit dijangkau oleh endoskopi konvensional.

2. Crohn’s disease dan colitis ulseratif (IBD): kapsul endoskopi juga dapat membantu dokter dalam mendiagnosis kembali penyakit Crohn, yakni suatu kondisi peradangan kronis pada saluran pencernaan.

3. Tumor: kapsul endoskopi dapat membantu menemukan tumor pada saluran pencernaan yang sulit dijangkau pada usus halus.

Jumlah orang Indonesia yang mengenal kapsul endoskopi mungkin tidak terlalu banyak karena sebagian besar orang lebih terbiasa dengan pemeriksaan endoskopi biasa atau pemeriksaan medis lainnya. 

Baca :  Meski Enak, Batasi Makanan Manis Demi Mengurangi Risiko Peradangan Kronis pada Tubuh

Namun, kini semakin banyak dokter di Indonesia yang menggunakan teknologi kapsul endoskopi seperti RS Siloam untuk membantu diagnosis lebih akurat dan merencanakan pengobatan yang tepat.

Leave A Reply

Your email address will not be published.