Indeks berita terkini dan terbaru hari ini
Baca :  Epidemiolog Sebut Ada Kekacauan Data Covid-19, Kemenkes Ungkap Penyebabnya

37+ Mockup Psd File Background

0

Cariberita.co.id – Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menegaskan kepada masyarakat bahwa Indonesia masih berperang melawan pandemi COVID-19. Untuk itu, masyarakat tidak boleh lengah melakukan protokol kesehatan.

“Kita masih berperang. Saya percaya Indonesia sudah berapa kali perang selalu menang. Yang penting kita mau kompak bekerja sama. Kita memanfaatkan konsep pertahanan semesta,” katanya saat meninjau vaksinasi COVID-19 di Stadion Patriot Candrabhaga Kota Bekasi, Jawa Barat, beberapa waktu lalu.

Ia mengatakan konsep pertahanan semesta merupakan strategi berperang di mana rakyat yang paling berperan menentukan kalah atau menang.

Peta kekuatan terbesar Indonesia, kata dia, bukan berada pada kekuatan yang dimiliki pemerintah, tapi kebersamaan masyarakat dalam menghadapi SARS-CoV-2 penyebab COVID-19.

Baca Juga:
Presiden Jokowi Apresiasi Peran ACT-A Dalam Pengembangan Vaksin Covid-19

Menkes Budi Gunadi Sadikin. [Tangkapan Layar Youtube Sekretariat Presiden]
Menkes Budi Gunadi Sadikin. [Tangkapan Layar Youtube Sekretariat Presiden]

Menkes mengatakan peralatan perang yang kini tersedia seperti penggunaan masker hingga vaksinasi COVID-19 perlu segera dimanfaatkan masyarakat.

“Kita bisa mengatasi perang menghadapi pandemi ini, tetapi bukan di kita kekuatannya, kekuatannya ada di rakyat semua, ada di masyarakat semua. Senjatanya apa?, bukan pistol, bukan bom, senjatanya adalah pakai masker dan cepat divaksin,” katanya.

Dalam kesempatan itu ia menyampaikan terima kasih atas peran serta Polri dan TNI yang telah membantu mempersenjatai masyarakat dengan vaksinasi COVID-19 serta menegakan aturan terkait protokol kesehatan.

Menkes mengimbau masyarakat yang masih memiliki keluarga pada kelompok rentan seperti lansia agar segera membawa mereka ke fasilitas pelayanan kesehatan terdekat untuk divaksin. “Kalau kita punya bapak, punya ibu, punya kakek, punya nenek yang masih belum divaksin, cepat-cepat divaksin. Adalah tugas kita untuk melindungi orang tua kita,” ujarnya.

Salah satu ciri dari pasien Omicron bergejala berat bahkan kritis umumnya berusia di atas 60 tahun dan memiliki komorbid (penyakit penyerta), demikian Budi Gunadi Sadikin. [ANTARA]

Baca :  Benarkah Rutin Puasa Seminggu Dua Kali Bisa Bikin Panjang Umur? Begini Penjelasan Pakar

Baca Juga:
Ada 5 Daerah di Kaltim Zona Merah, 3 Daerah di Kaltim Zona Kuning

Leave A Reply

Your email address will not be published.