Indeks berita terkini dan terbaru hari ini
Baca :  Ramai Masyarakat Tes PCR Khusus Untuk Tahu Jenis Varian, Pakar Biomolekuler: Tidak Perlu

37+ Mockup Psd File Background

0

Cariberita.co.id – Disorotnya Jakarta sebagai kota dengan polusi udara terburuk di dunia belakangan ini tentu sangat mengkhawatirkan, karena bisa berdampak buruk bagi kesehatan seperti, gangguan pernafasan, reproduksi, hipertensi hingga masalah kulit.

Ya, selain sinar UV, polusi udara, kata ahli kesehatan kulit dr. Elang Muhammad Firdaus bisa menyebabkan kerusakan dan dehidrasi kulit. Ini dikarenakan polusi udara mengandung banyak zat aktif yang berbahaya bagi kulit.

Partikel halus dari zat berbahaya ini, lanjut dia, bisa menembus kulit, menyebabkan stres, peradangan, dan dapat menghancurkan sistem pertahanan kulit (skin barrier).

Skin barrier berfungsi penting dalam menjaga kesehatan kulit, yaitu melindungi kulit dari kerusakan akibat polusi, sinar ultraviolet, zat kimia, kuman, dan bakteri, serta menjaga kelembapan kulit.

Baca Juga:5 Alasan Mengapa Orang Enggan Memakai Sunscreen, Tidak Suka Baunya

“Skin barrier yang terganggu atau rusak dapat mengakibatkan kulit kering, mudah terjadi iritasi, dan mudah terserang infeksi kulit,” kata dr. Elang saat peluncuran Biome & Barrier Cream dari MS Glow di Jakarata, Jumat (11/8/2023).

Tak hanya itu, akibat polusi udara dan sinar UV, kulit juga dapat mengalami kondisi seperti dermatitis, psoriasis, eksim, jerawat dan rosacea. “Risiko penuaan diri pun meningkat, seperti munculnya keriput, garis halus, dan berkurangnya elastisitas kulit,” tambahnya.

Konferensi pers kesehatan skin barrier sekaligus peluncuran MS Glow Biome and Barrier Cream di Jakarta, Jumat (11/8/2023). (Foto: Dok. Istimewa)
Konferensi pers kesehatan skin barrier sekaligus peluncuran MS Glow Biome and Barrier Cream di Jakarta, Jumat (11/8/2023). (Foto: Dok. Istimewa)

Menyadari hal tersebut Selebgram Shandy Purnamasari mengajak publik untuk melakukan berbagai upaya mengatasi polusi udara dan cuaca ekstrem ini.

“Kita semua tahu banyak sekali problem kulit yang terjadi karena skin barrier kita rusak, ditambah lagi polusi dan perubahan cuaca di Indonesia yang tak menentu,” kata istri Juragan 99, Gilang W. Pramana ini.

Salah satu upaya yang bisa dilakukan, kata dr. Elang, menghindari paparan polusi secara langsung, misalnya: menggunakan helm saat berkendara dan memakai masker wajah saat berada di luar ruangan.

Baca :  Ketua Satgas IDI: Hepatitis Misterius pada Anak Harus Ditanggapi dengan Serius

Baca Juga:5 Cara Melindungi Kulit dari Polusi Udara, Wajib Eksfoliasi Rutin!

Hal yang juga penting adalah merawat dan melindungi kulit dengan baik dan benar menggunakan skincare yang mampu menjaga dan merawat sistem pertahanan kulit, seperti Biome & Barrier Cream yang diformulasikan khusus untuk pemilik kulit sensitif untuk menenangkan kulit dan menjaga hidrasi.

Tak hanya itu, krim ini dapat digunakan pula untuk menetralisir pemakaian cream racikan. Selain melembapkan, Ectoin dan Saccharide Isomerate juga dapat membantu menenangkan kulit, mengurangi gejala kulit sensitif, serta membantu menunda tanda-tanda penuaan dini pada kulit wajah.

“Produk skincare yang kami luncurkan ini dapat menjadi pertolongan pertama bagi kulit yang lelah, stres, kemerahan dan mengalami iritasi. Dengan begitu banyaknya polutan dan kebiasaan yang merusak skin barrier, kami membuat krim pelembab yang aman dan lembut untuk dipakai segala usia, ibu hamil dan menyusui—tentu saja sudah lolos BPOM,” jelas Shandy Purnamasari yang juga Founder MS Glow ini.

Leave A Reply

Your email address will not be published.