Indeks berita terkini dan terbaru hari ini
Baca :  Terpopuler: Makanan Untuk Pasien Omicron hingga Ukraina Kehabisan Stok Oksigen

37+ Mockup Psd File Background

0

Cariberita.co.id – Penelitian terbaru tentang risiko kefatalan dan kematian karena varian Omicron kembali dilaporkan, kali ini dari Korea Selatan.

Berdasarkan studi dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea (KDCA) terhadap sekitar 67.200 infeksi yang dikonfirmasi sejak Desember, menunjukkan tingkat keparahan dan kematian varian Omicron masing-masing rata-rata 0,38 persen dan 0,18 persen, dibanding dengan 1,4 persen dan 0,7 persen untuk infeksi Delta.

Dengan kata lain, orang-orang yang terinfeksi COVID-19 varian Omicron hampir 75 persen lebih kecil kemungkinannya mengalami penyakit parah atau meninggal dibanding mereka yang terinfeksi varian Delta.

Sekitar 56 persen dari 1.073 orang yang meninggal selama lima pekan terakhir adalah yang tidak divaksin ataupun yang baru menerima dosis pertama, menurut riset, dengan orang berusia 60 tahun ke atas menyumbang 94 persen kematian.

Baca Juga:
Antisipasi Gelombang Ketiga, Pemerintah Terbitkan Buku Saku Covid-19

Lebih dari 86 persen dari 52 juta populasi Korsel sudah mendapatkan vaksin COVID-19 lengkap dan hampir 60 persen sudah menerima vaksin booster (penguat).

Korsel berhasil menjaga angka rendah kasus dan kematian COVID-19 berkat pembatasan sosial dan pengujian serta pelacakan yang gencar.

Varian Omicron menyebabkan lonjakan kasus, dengan rekor kasus harian di atas 100.000 pekan lalu. Namun, otoritas selangkah lebih maju dengan sedikit melonggarkan pembatasan sosial di tengah tingkat kematian yang lebih rendah dan menjelang pemilihan presiden bulan depan.

Pelacakan kontak dan isolasi wajib bagi orang-orang yang sudah divaksin dihapus untuk mendukung diagnosa mandiri dan pengobatan di rumah untuk menyediakan sumber daya medis.

Pembatasan jam malam yang berlangsung lama muncul sebagai isu kontroversial politik menjelang pilpres. Para pemilik usaha kecil mendesak agar pembatasan jam malam dihapus sementara beberapa ahli memperingatkan kemungkinan bahwa sistem medis kewalahan.

Baca :  New York Wacanakan Hapus Wajib Gunakan Masker di Dalam Ruangan, Tanda Kasus COVID-19 Melandai?

Baca Juga:
Bukan dari Luar Negeri, Kemenkes Ungkap Kasus Varian Omicron Didominasi Transmisi Lokal

KCDA mengatakan Omicron menjadi varian dominan dalam pekan ketiga Januari dan kasus baru Omicron naik hingga 90 persen pada pekan pertama Februari.

Leave A Reply

Your email address will not be published.