Indeks berita terkini dan terbaru hari ini
Baca :  Epidemiolog: Vaksin Booster Untuk Proteksi Individu, Dua Dosis Efektif Lawan Omicron

37+ Mockup Psd File Background

0

Cariberita.co.id – Kesadaran akan pentingnya kesehatan ditengarai meningkat sejak pandemi Covid-19 menyerang di tahun 2020. Sayangnya, survei menyebut tingginya kesadaran tentang kesehatan tidak dibarengi dengan banyaknya perempuan yang melakukan pemeriksaan dini alias skrining.

Survei Healthy Living in Asia menunjukkan perempuan di Asia lebih memprioritaskan kesehatan dan kesejahteraan daripada sebelum pandemi. Tapi kurangnya waktu untuk diri sendiri karena pekerjaan, keluarga, dan komitmen pribadi serta hambatan finansial menjadi tantangan utama yang mencegah mereka merawat kesehatannya dengan lebih baik.

Survei dilakukan kepada lebih dari 2.000 perempuan di Singapura, Indonesia, Korea Selatan, dan Thailand. Diprakarsai oleh Philips dan dilakukan oleh lembaga riset Kantar Profiles Network, hasil survei menyoroti kesenjangan perawatan kesehatan gender yang ada di Asia dan menyerukan dukungan serta pemberdayaan perempuan yang lebih besar dalam memprioritaskan kesehatan dan kesejahteraan.

Hasil survei menyebut 50 persen responden lebih memperhatikan kesehatan di masa pandemi. 57 persen responden diketahui sudah menerapkan gaya hidup sehat, sementara 56 persen aktif mencari informasi secara online tentang kesehatan.

Baca Juga:
Krisdayanti Rayakan Lebaran Perdana Setelah Pandemi Melandai, Hal Ini Membuatnya Bahagia

Tenaga kesehatan melakukan skrining tuberkulosis terhadap warga di Gelanggang Olahraga Otista, Jakarta, Kamis (9/2/2023). [Cariberita.co.id/Alfian Winanto]
Tenaga kesehatan melakukan skrining tuberkulosis terhadap warga di Gelanggang Olahraga Otista, Jakarta, Kamis (9/2/2023). [Cariberita.co.id/Alfian Winanto]

Sayangnya, kurang dari 1/3 melalukan skrining dan pemeriksaan kesehatan secara rutin. 60 persen responden Indonesia merasa telah melakukan segala cara untuk menjaga kesehatan dan 1/3 responden merasa mereka dapat mengambil lebih banyak langkah menuju kesehatan preventif.

Mayoritas perempuan menyatakan kurangnya waktu karena pekerjaan, keluarga, dan komitmen pribadi (49%) serta kurangnya sumber keuangan (44%) sebagai hambatan utama.

Pim Preesman, Country Leader Philips Indonesia menyebut hasil survei membuktikan perempuan di Indonesia makin menyadari pentingnya gaya hidup sehat dan memantau kesehatan mereka secara teratur.

Baca :  Pertama di Dunia, Rusa Putih di AS Tertular Virus Corona Varian Omicron

Pemantauan adalah salah satu cara paling efektif untuk mengoptimalkan pencegahan penyakit. Berbagi data juga sama pentingnya – ini akan membantu praktisi kesehatan dan konsumen mengumpulkan informasi yang dapat ditindaklanjuti yang didukung oleh riwayat kesehatan, menghasilkan rekomendasi kesehatan yang lebih baik untuk mencegah penyakit,” kata Pim dalam keterangan yang diterima Cariberita.co.id.

Perempuan di Asia memerlukan lebih banyak dukungan agar dapat membantu mereka memprioritaskan kesehatan mereka sendiri sehingga antara pekerjaan, keluarga, dan tanggung jawab pribadi menjadi seimbang. Dalam survei tersebut, pendidikan tentang hidup sehat dan lebih banyak pengetahuan tentang penggunaan teknologi kesehatan pribadi untuk pemantauan kesehatan adalah cara utama yang dikutip oleh perempuan guna mendorong tindakan kesehatan preventif.

Baca Juga:
Burhanuddin Muhtadi Bongkar Jejak Anies Baswedan di Balik Lembaga Survei Terkemuka, Pukulan Telak ke Pendukungnya yang Tak Percaya Survei

Di Indonesia sendiri, 64,4 persen perempuan cenderung bertindak berdasarkan data kesehatan jika direkomendasikan oleh dokter atau praktisi perawatan kesehatan. Testimonial tentang bagaimana orang lain membuat perubahan gaya hidup berdasarkan data kesehatan digital dan saran yang diminta dalam teknologi serta perangkat kesehatan merupakan salah satu cara lain yang dapat mendorong orang untuk bertindak berdasarkan data kesehatan.

43 persen responden di Indonesia yang disurvei saat ini telah menggunakan teknologi dan perangkat kesehatan pribadi untuk memantau kesehatan mereka secara aktif. Tiga tahun dari sekarang, 87 persen responden wanita berencana untuk melacak kesehatan umum mereka menggunakan teknologi dan perangkat kesehatan pribadi mereka lebih daripada yang dilakukan hari ini.

“Sebagai anggota dari industry kesehatan, perempuan dapat memberikan informasi dan pengetahuan terkait permasalahan utama yang dihadapinya serta isu-isu kesehatan. Wawasan dan kontribusi dari perempuan mendorong perubahan yang berarti dan meningkatkan solusi perawatan kesehatan bagi para perempuan. Oleh karena itu, sangat penting adanya perempuan di berbagai tingkat pengambilan keputusan dalam perawatan kesehatan – untuk menjembatani kesenjangan dalam perawatan kesehatan perempuan,” ujar Caroline Clarke, CEO & EVP, Philips ASEAN Pacific.

Baca :  Ada Empat, Ini Arti Status Warna Kode QR di Aplikasi PeduliLindungi

Leave A Reply

Your email address will not be published.