Indeks berita terkini dan terbaru hari ini
Baca :  Roy Kiyoshi Pilih Herbal Cina untuk Obati Pembengkakan Jantung, Ada Apa Aja Sih?

37+ Mockup Psd File Background

0

Cariberita.co.id – Seiring kasus Covid-19 yang terus melonjak, maka jumlah masyarakat yang terpaksa melakukan isolasi mandiri (soman) di rumah masing-masing juga semakin tinggi.

Inilah sebabnya Mantan Direktur Penyakit Menular WHO Asia Tenggara, Profesor Tjandra Yoga Aditama menyampaikan tiga usulan telemedicine untuk pasien isoman Covid-19.

Ini dilakukan guna mendukung masyarakat dalam melakukan isoman di rumah. Berikut bunyi usulan dan imbauannya:

1. Konsultasi Tidak Hanya di Hari Pertama
“Sebaiknya konsultasi setiap hari selama isoman, dengan memonitor perkembangan keluhan pasien dari hari ke hari,” ujar Prof. Tjandra dalam keterangannya yang diterima Cariberita.co.id, Selasa (1/2/2022).

Baca Juga:
Kasus Covid-19 Terus Bertambah, Pasien Positif yang Isolasi di Rusun Nagrak Kini Tembus 3.328 Orang

Selain itu, dikontrol pula terkait keluhan dan efek samping dari obat yang diberikan. Hal ini kata Prof. Tjandra pentung untuk penyesuaian dosis, dan memberi dosis tambahan selama isoman.

“Kalau sekiranya memang tidak bisa diberikan pelayanan telemedicine gratis tiap hari, maka akan sangat baik kalau pasien dapat konsultasi harian bisa lewat telepon dengan dokter atau tenaga kesehatan di Puskesmas terdekat,” ungkapanya.

2. Melibatkan Keluarga yang Tangani Pasien
Menurut Prof. Tjandra, dengan telepon whatsApp bisa dengan mudah menambahkan partisipasi anggota keluarga, dan dijelaskan apa yang harus dilakukan saat merawat pasien Covid-19 di rumah.

“Kalau pelayanan telemedicine belum bisa melibatkan keluarga yang merawat di rumah. Maka baik kalau anggota keluarga mencoba komunikasi dengan dokter atau nakes lain yang mungkin ada kenalan,” jelas Prof. Tjandra.

3. Pastikan Ketersediaan Alat untuk Pantau Pasien
Tidak melulu obat, alat untuk memantau kesehatan pasien Covid-19 isoman. Alat dasar yang dibutuhkan seperti termometer (cek suhu tubuh), tensimeter (cek tekanan darah) dan oximetry (saturasi oksigen).

Baca :  Minumlah Kopi sebelum Tidur Siang, Ahli Saraf Ungkap Efek Positifnya pada Tubuh

Baca Juga:
Bima Arya Berhentikan Sementara PTM di Kota Bogor, Gubernur Jabar Ridwan Kamil Buka Suara

“Selalu disebutkan bahwa penurunan saturasi oksigen yang diukur dengan oximetry merupakan parameter penting untuk pertimbangan pasiennya harus masuk RS. Mungkin baik kalau pasien Isoman bisa pinjam Oximeter dari Puskesmas misalnya, atau SatGas Covid-19 tingkat kabupaten atau kota,” tutup Prof. Tjandra.

Leave A Reply

Your email address will not be published.