Indeks berita terkini dan terbaru hari ini
Baca :  5 Penyebab Kentut Bau, Bisa Mengganggu dan Bikin Gak Percaya Diri!

37+ Mockup Psd File Background

0

Cariberita.co.id – Ada berbagai cara untuk mengontol atau mencegah kehamilan, salah satunya operasi ligasi tuba atau tubektomi.

Tuberktormi merupakan prosedur memotong atau menutup tuba falopi sehingga sel telur tidak dapat masuk ke rahim serta menghalangi sperma berenang ke tuba falopi.

Banyak orang mengatakan cara ini sangat manjur untuk mencegah kehamilan. Namun, sebuah penelitian yang terbit minggu lalu menyatakan sebaliknya.

Menurut penelitian tersebut, ligasi tuba kemungkinan tidak seefektif menggunakan alat kontrasepsi intrauterine device (IUD), lapor Health.

Baca Juga:
Kontroversi Hesti Purwadinata, Pernah Diblokir Syahrini hingga Lubangi Kontrasepsi karena Ingin Punya Anak

Dalam studi ini, peneliti menganalisis data selama enam tahun dari Medi-cal, program perawatan kesehatan Medicaid California, pasien yang menerima IUD atau tubektomi.

Dokter sedang memasang implan KB kepada pasien perempuan. [shutterstock]
Ilustrasi kontrasepsi ligasi tuba [shutterstock]

Peneliti menemukan pasien dengan IUD hormonal memiliki tingkat kehamilan terendah, diikuti oleh wanita yang menjalani ligasi tuba, lalu IUD tembaga (non-hormonal).

“Ligasi tuba sungguh bukan lagi standar emas untuk mencegah kehamilan,” jelas penulis utama studi Eleanor Bimla Schwarz, MD.

Meskipun para peneliti tidak selalu merekomendasikan ligasi tuba untuk mencegah kehamilan, mereka ingin wanita menyadari semua pilihan mereka.

Peneliti juga menekankan kepada penyedia layanan kesehatan untuk memberi tahu risiko serta efektivitas masing-masing alat kontrasepsi tersebut.

Baca Juga:
Luna Maya Blak-blakan Pernah Gigitin Alat Kontrasepsi: Bibir Gue Jontor

Baca :  Puluhan Pegawai Kemensos yang Positif Covid-19 Diisolasi di Jaktim dan Bekasi
Leave A Reply

Your email address will not be published.